BEI nilai program "buyback" jaga stabilitas harga saham

2 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai program pembelian kembali (buyback) saham telah berkontribusi terhadap stabilisasi harga saham sejumlah perusahaan tercatat (emiten) di pasar modal Indonesia.

Meskipun program buyback saham tidak selalu langsung membalikkan tren penurunan yang disebabkan oleh faktor eksternal dari tingkat global.

"Kami melihat bahwa secara umum, buyback telah berkontribusi pada stabilisasi harga saham sejumlah emiten, meskipun tidak selalu langsung membalikkan tren penurunan yang disebabkan oleh faktor eksternal global," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Irvan memastikan program buyback saham tetap memperkuat persepsi pasar terhadap komitmen emiten dalam menjaga nilai perusahaan, dan memperhatikan kepentingan pemegang saham.

Ia menjelaskan buyback saham merupakan salah satu mekanisme yang sah dan strategis bagi emiten untuk menstabilkan harga sahamnya, khususnya saat pasar mengalami tekanan yang tidak sepenuhnya mencerminkan fundamental perusahaan.

Namun demikian, menurutnya, efektivitas buyback saham dalam membalikkan harga saham sangat bergantung terhadap beberapa faktor, diantaranya skala buyback, kondisi fundamental emiten, serta sentimen pasar secara keseluruhan.

"Dalam beberapa kasus, program buyback saham mampu memperkuat persepsi investor bahwa manajemen memiliki keyakinan terhadap prospek jangka panjang perusahaan, sehingga membantu menahan penurunan lebih dalam atau bahkan memulihkan harga," ujar Irvan.

Pada 19 Maret 2025, OJK telah menerbitkan kebijakan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

Kebijakan ini diterbitkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di BEI sejak 19 September 2024 mengalami tekanan, yang terindikasi dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28 persen dari highest to date.

Sampai Juni 2025, OJK mencatat sebanyak 35 emiten telah melaksanakan buyback saham tanpa RUPS dengan nilai realisasi sebesar Rp3,38 triliun, atau setara dengan 14,98 persen dari alokasi sebesar Rp22,54 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin (21/7/2025) sore, IHSG tercatat ditutup menguat 86,28 poin atau 1,18 persen ke posisi 7.398,19.

Baca juga: OJK catat 35 emiten realisasikan buyback tanpa RUPS Rp3,38 triliun

Baca juga: RUPST GoTo setujui buyback saham Rp3,26 triliun

Baca juga: "Buyback" Rp3 triliun, Telkom ingin naikkan harga saham "undervalue"

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |