Jakarta (ANTARA) - Akun media sosial rumah produksi Rapi Films mengumumkan hak distribusi global film horor Kitab Sijjin & Illiyyin telah dipegang oleh sebuah rumah produksi dan distribusi asal Korea Selatan yang memproduksi Parasite, film pemenang Oscar 2020, Barunson E&A, Senin.
Produser eksekutif Sunil Samtani saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, mengatakan sejak awal pihak rumah produksi yakin film Kitab Sijjin & Illiyyin tidak hanya akan tayang di Indonesia, tetapi juga tayang secara global dan menjadi film horor kelas dunia.
“Kerja sama dengan Barunson adalah bentuk pengakuan atas kualitas film horor Indonesia. Kami berharap kerja sama itu bisa membuka lebih banyak jalan bagi film-film lokal untuk menembus pasar dunia,” kata Sunil.
Baca juga: Film "Waktu Maghrib 2" siap tembus layar bioskop Asia Tenggara
Sunil mengatakan sutradara Hadrah Daeng Ratu juga menyampaikan keyakinan bahwa film itu mempunyai cerita yang tidak lokal, meskipun eksplorasi mendalam terhadap spiritualitas, ketakutan, dan trauma pada tokoh/karakter banyak bersumber dari akar budaya Indonesia.
Saat Barunson menunjukkan minat untuk membawa film itu ke tingkat internasional, Ratu merasa semakin mendapatkan validasinya.
Dengan strategi distribusi global yang ditangani langsung oleh Barunson, tim produksi berharap Kitab Sijjin dan Illiyyin menjangkau lebih banyak pasar dan membawa horor Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga: Sutradara ungkap pesan moral di balik film "Waktu Maghrib"
Di Indonesia, film Kitab Sijjin dan Illiyyin dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 Juli 2025.
Sijjin dan illiyyin adalah dua kitab yang disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an sebagai tempat mencatat amal perbuatan manusia.
Skenario film tersebut ditulis oleh Lele Laila yang juga ikut bersama Hadrah Daeng Ratu pada produksi film horor sebelumnya berjudul "Pemandi Jenazah".
Baca juga: Rapi Films rilis trailer resmi film horor "Sakaratul Maut"
Baca juga: Rapi Films merilis film horor baru
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.