Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih disiapkan menjadi penggerak utama dalam menjaga stabilitas pangan nasional melalui penguatan distribusi, produksi, dan akses pangan masyarakat.
"Koperasi Merah Putih nanti jadi perpanjangan tangan pemerintah. Ini agar stabilitas pangan dapat lebih terasa dan sebagai lokomotif ekonomi rakyat dengan semangat gotong royong," kata Arief di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto itu akan segera diluncurkan dan diharapkan dapat memperkuat berbagai program prorakyat lainnya, khususnya dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
Melalui koperasi ini, kata Arief, akses masyarakat terhadap pangan yang terjangkau diyakini akan semakin luas dan merata.
“Tadi dalam Rakortas yang dipimpin Bapak Menko Pangan, kita mempersiapkan launching Koperasi Merah Putih pada 19 Juli nanti. Jadi ini adalah gagasan besar Bapak Presiden dan harus berhasil,” ujar Arief.
Baca juga: Mendes: Kopdes diluncurkan oleh Presiden pada 19 Juli di Klaten
Arief menjelaskan, Badan Pangan Nasional akan mendukung dengan menyiapkan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi tersebut.
Program intervensi pemerintah seperti bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dalam penyaluran juga akan melibatkan Kopdes Mereh Putih.
"Misalnya bantuan pangan beras, tadi dibahas akan disalurkan pula melalui Kopdes Merah Putih,” jelasnya.
Baginya, beras SPHP selama itu telah memberikan dampak positif terhadap kestabilan harga pangan di tingkat konsumen.
Hal ini tercermin dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat rata-rata harga beras medium di penggilingan pada akhir 2023 sebesar Rp13.071 per kilogram (kg), dan mengalami penurunan 4,77 persen menjadi Rp12.447 per kg pada akhir 2024.
Baca juga: Komisi XI: Kopdes Merah Putih perkuat struktur ekonomi dari bawah
“Untuk intervensi yang sedang pemerintah lakukan, ada bantuan pangan beras dan SPHP beras. Bantuan pangan beras akan menggelontorkan 360 ribu ton di Juli ini. Lalu SPHP, kami siapkan sekitar 1,3 juta ton sampai Desember. Jadi sampai akhir tahun, pemerintah sudah siapkan program intervensi beras,” lanjut Arief.
Sepanjang tahun 2024, lanjut Arief, pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,9 juta ton dan SPHP beras sebanyak 1,4 juta ton. Untuk tahun 2025, realisasi SPHP hingga saat ini telah mencapai 181,2 ribu ton.
"Ke depan, distribusi beras SPHP juga akan melibatkan Koperasi Merah Putih. Beras SPHP ke depannya juga disalurkan Bulog ke Koperasi Merah Putih," beber Arief.
Ia menambahkan, langkah itu juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari praktik distribusi pangan yang tidak wajar.
Baca juga: Mentan akan libatkan HKTI di program Kopdes Merah Putih
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan Kios Pangan dalam struktur Koperasi Merah Putih diharapkan mampu memotong rantai pasok yang selama ini terlalu panjang, sehingga harga pangan pokok bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Kita bersyukur 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan sudah terbentuk. Maka akan di-launching oleh Bapak Presiden, diagendakan 19 Juli. Nanti pusat kegiatannya di Klaten, Jawa Tengah,” kata Zulhas.
Menjelang peluncuran resminya, Menko Zulhas mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan 100 mock-up Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang akan menjadi model percontohan koperasi aktif dan siap beroperasi secara penuh.
Baca juga: Presiden menargetkan semua Kopdes Merah Putih beroperasi tahun ini
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.