Atlet para panahan Indonesia petik pelajaran di Kejuaraan Asia 2025

2 months ago 23

Jakarta (ANTARA) - Atlet para panahan nasional Ken Swagumilang dan Noviera Ross memanfaatkan Kejuaraan Para Panahan Asia 2025 di Beijing, China, pada 1-6 Juli sebagai ajang pembelajaran sekaligus tolok ukur untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di tingkat internasional.

Ken yang tampil di nomor tunggal putra divisi compound berhasil meraih medali perak setelah dikalahkan pemanah tuan rumah peringkat dua dunia, Ai Xinliang, dengan skor 143-149 pada final.

Tak hanya itu, Ken turut menyumbang dua medali perunggu, masing-masing dari nomor ganda putra compound bersama Arif Firmansyah dan ganda campuran compound bersama Teodora Audi Ayudia Ferelly.

“Kejuaraan ini menjadi benchmarking bagi saya untuk melihat sejauh mana kualitas lawan, khususnya dari China, yang belum pernah saya hadapi sebelumnya. Saya akan berupaya mengejar mereka secepat dan sebaik mungkin,” kata Ken dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Sementara itu, Noviera Ross yang menjalani debut internasional turut menyumbangkan medali perunggu dari nomor ganda campuran divisi recurve bersama Kholidin.

Baca juga: Kemampuan membaca angin kunci sukses Kholidin raih medali emas

Ia mengaku pengalaman perdananya di level Asia menjadi momen penting dalam perjalanan kariernya.

“Sebenarnya tidak ada kendala berarti dalam debut ini. Hanya saja saya masih sedikit gugup dalam pengendalian diri. Ke depan, saya akan meningkatkan kualitas latihan agar lebih siap menghadapi event selanjutnya,” ujar Noviera.

Pelatih para panahan Indonesia Rameez Ali Surya Negara mengapresiasi perjuangan atlet yang dikirim ke Beijing. Ia menilai seluruh atlet menunjukkan perkembangan yang menjanjikan, termasuk para pendatang baru.

“Progres Arif sangat positif. Ia bisa menikmati perlombaan meski baru dipindahkan dari divisi recurve ke compound. Terutama ketika bisa mengimbangi Ken di nomor ganda putra dan meraih perunggu,” uajr Rameez.

Baca juga: Indonesia raih empat medali dalam Kejuaraan Para Panahan Asia 2025

“Noviera baru bergabung dengan pelatnas pada Mei lalu. Tapi dia mampu tampil maksimal dan meraih perunggu bersama Kholidin,” katanya menambahkan.

Rameez menyebut hasil di Beijing menjadi modal penting menuju dua kejuaraan dunia berikutnya, yakni di Korea Selatan pada 21–28 September dan Uni Emirat Arab pada 1–6 November 2025.

Selain itu, ia optimistis tim para panahan nasional berada di jalur yang tepat menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.

“Kami sangat optimistis menatap Los Angeles karena masih memiliki waktu empat tahun. Ini waktu yang cukup untuk mengevaluasi performa atlet serta membentuk mental bertanding yang kuat melalui sistem kompetisi internal,” ujar Rameez.

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |