ADB nilai ketidakpastian global momen tingkatkan perekonomian domestik

1 month ago 21

Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Presiden Asian Development Bank (ADB) Masato Kanda mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) dan gejolak geopolitik merupakan momentum bagi negara anggota ASEAN untuk memperkuat perekonomian domestik.

Ia mengakui bahwa situasi global saat ini memang tengah dipenuhi oleh volatilitas, tapi ia optimis negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dapat mengubah tantangan tersebut menjadi kesempatan besar untuk memperkuat potensi masing-masing.

“Hal yang penting terutama adalah meningkatkan atau memodernisasi ekonomi domestik masing-masing negara, jangan sampai banyak terpengaruh oleh faktor eksternal,” ujar Masato Kanda saat berkunjung ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikutip Selasa.

Ia meminta negara-negara ASEAN untuk mendiversifikasikan industri dalam negeri, terutama sektor-sektor yang dinilai lebih kompetitif.

Ia juga menyampaikan perlunya memperluas mitra dagang dan memperbanyak rantai pasok (supply chains).

“Selain itu, penting juga untuk menjaga kondisi makroekonomi yang sehat, termasuk mengenai kebijakan fiskal dan moneter,” kata Masato.

Ia juga mendorong negara-negara di Asia Tenggara untuk meningkatkan konektivitas regional, tidak hanya dengan sesama negara anggota ASEAN, tapi juga dengan negara dan kawasan lainnya.

Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya untuk meningkatkan perekonomian masing-masing agar dapat menjadi lebih tangguh dan kuat.

“Jadi, kami juga berpendapat bahwa saat ini situasi sangat menantang, tetapi ADB bertekad untuk bekerja sama dan membantu melewati masa sulit ini,” imbuh Masato.

Dalam kesepakatan terbaru Indonesia dengan AS, selain penetapan tarif sebesar 19 persen, kedua negara juga menyepakati sejumlah komitmen dagang.

Komitmen tersebut meliputi pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 unit pesawat Boeing, mayoritas tipe Boeing 777, oleh Garuda Indonesia.

Baca juga: ADB nilai Indonesia dapat jadi pemain utama energi terbarukan di ASEAN

Baca juga: ADB luncurkan jaringan percepat cakupan kesehatan di Asia-Pasifik

Baca juga: ADB perkuat dukungan untuk program MBG lewat pembiayaan di dua sektor

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |