Nagan Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memastikan sebanyak 110 Kepala Keluarga (KK) di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, hingga Minggu (7/12) masih terkurung setelah satu jembatan rangka baja yang membentang di aliran sungai setempat dihempas banjir bandang pada pekan lalu.
“Saat ini akses transportasi masyarakat masih terputus, banyak warga terkurung akibat putusnya jembatan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Nagan Raya Irfanda Rinaldi kepada ANTARA, di Nagan Raya, Minggu.
Ia menyebutkan satu jembatan rangka baja yang telah putus tersebut memiliki bentang panjang mencapai 120 meter, dengan lebar sekitar 5-6 meter, dan selama ini sering digunakan masyarakat sebagai sarana transportasi.
Baca juga: BPBD: 8.440 jiwa warga di Nagan Raya mengungsi akibat banjir bandang
Akibat putusnya jembatan tersebut, kata dia, saat ini masyarakat terpaksa menggunakan perahu mesin agar bisa keluar dari desa menuju ke pusat kecamatan atau pusat kabupaten.
Irfanda Rinaldi mengatakan BPBD Kabupaten Nagan Raya juga telah mendistribusikan aneka bantuan kepada 110 KK di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, sehingga masyarakat di wilayah pedalaman setempat tidak kekurangan pasokan bahan pokok.
Baca juga: 27 desa di Nagan Raya Aceh terdampak banjir bandang dan luapan
Pihaknya saat ini terus berusaha menyalurkan bantuan ke sejumlah titik lokasi bencana, sehingga diharapkan tidak ada masyarakat di daerah tersebut yang kekurangan pasokan makanan atau bahan pokok, serta kebutuhan lainnya pada masa tanggap darurat.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya memastikan sebanyak 1.807 rumah milik warga di tiga kecamatan, terdiri dari Beutong Ateuh Banggalang, Darul Makmur, dan Tripa Makmur, mengalami kerusakan akibat terjangan banjir bandang.
Dari 1.807 rumah yang terkena banjir bandang, sebanyak 487 rumah dilaporkan rusak berat, 283 rumah rusak sedang, serta 1.043 rumah rusak ringan.
Baca juga: BPBD Nagan Raya: 4 warga hilang diduga terbawa arus sungai saat banjir
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































