Warga terdampak banjir diminta waspadai penyakit akibat leptospirosis

2 months ago 25

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengingatkan warga yang terdampak banjir untuk mewaspadai penyakit akibat kencing tikus, leptospirosis yang ditularkan melalui paparan air atau tanah yang terkontaminasi bakteri Leptospira Interrogans.

"Leptospirosis ini sering terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan banjir," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ovi Norfiana saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Ovi menyampaikan penyakit leptospirosis di Indonesia bersifat endemis, sudah ada sejak tahun 1928. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 39 kasus leptospirosis hingga minggu ke-29 tahun 2025.

Baca juga: Warga terdampak banjir diminta waspadai penyakit leptospirosis

Kasus tertinggi tercatat terjadi di bulan Februari sebanyak 11 kasus, sementara pada Juli ini tercatat 1 kasus leptospirosis dari wilayah Cilincing, Jakarta Utara.

Dinas Kesehatan DKI mengingatkan warga agar tak membiarkan diri dan anak bermain air banjir.

Dalam kesempatan berbeda, pakar kesehatan sekaligus Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan seseorang dengan luka kemudian bermain atau terendam air banjir yang tercampur dengan kotoran atau kencing tikus mengandung bakteri leptospira dapat berpotensi terinfeksi kemudian sakit.

Gejala klinis leptospirosis antara lain demam di atas 38 derajat Celcius, sakit kepala, badan lemah, nyeri betis hingga kesulitan berjalan, kemerahan pada selaput putih mata), kekuningan pada mata dan kulit.

Agar tak terkena penyakit tersebut, Tjandra menyarankan agar warga sebisa mungkin menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar dengan selalu menjaga kebersihan.

Baca juga: Segeralah mandi usai beraktivitas di lokasi banjir

Kemudian, sebaiknya hindari kontak dengan air banjir terutama jika mempunyai luka. Gunakan pelindung misalnya sepatu kalau terpaksa harus ke daerah banjir atau terkena air banjir.

Adapun penyakit lain yang bisa muncul akibat banjir yakni hipotermia atau tubuh kehilangan suhu dengan cepat akibat terpapar dingin dalam waktu lama seperti terlalu lama memakai baju yang basah karena air banjir.

Bermain di air banjir yang kotor dan bercampur dengan kotoran manusia, hewan, sampah serta lumpur dapat memicu masalah kulit seperti gatal-gatal dan infeksi kulit.

Baca juga: Anak suka bermain air banjir? Ini 5 penyakit berbahaya yang mengintai

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir masih menggenangi 58 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat hingga Selasa siang.

Ketinggian air terus mulai surut dari awalnya terdapat lokasi yang terendam hingga 1,3 meter kini tertinggi berada di 80 sentimeter (cm).

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |