PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (25/9) mendesak pendanaan dan dukungan politik untuk Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA).
"Saya memohon kepada Anda hari ini untuk menyediakan dana dan memberikan dukungan politik yang dibutuhkan UNRWA guna membantu membangun perdamaian dan stabilitas, bagi Palestina, bagi Israel, dan bagi kawasan tersebut," ujar Guterres dalam pertemuan tingkat menteri yang mendukung UNRWA.
Dalam sambutannya, sekjen PBB itu mengatakan bahwa generasi-generasi pengungsi Palestina mengandalkan UNRWA untuk pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan penting lainnya.
Sebelum Oktober 2023, UNRWA memberikan bantuan sekolah bagi setengah juta anak perempuan dan laki-laki di seluruh kawasan itu. Kini, UNRWA menyalurkan bantuan pangan dan uang tunai darurat kepada 2,6 juta orang, dan klinik utama milik UNRWA menangani 10,5 juta kunjungan per tahun.
UNRWA terpaksa beroperasi di bawah tekanan yang ekstrem dan terus meningkat. Staf UNRWA pun terbunuh di Gaza, tempat kerjanya hancur, dan badan PBB tersebut menghadapi kekurangan anggaran, kata Guterres.
Sekjen PBB itu mendesak negara-negara anggota PBB untuk melakukan segala yang mereka bisa demi mendukung UNRWA dengan menunjukkan solidaritas, memberikan dukungan politik, melawan distorsi yang mengancam salah satu dari sedikit jalur penyelamat kehidupan yang masih dimiliki banyak pengungsi Palestina sehingga memastikan badan kemanusiaan tersebut memiliki sumber daya dalam melaksanakan mandatnya.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyampaikan dalam pertemuan tersebut bahwa masyarakat internasional sedang menghadapi konsekuensi serius dari ketidakpedulian dan impunitas yang berkepanjangan: bencana kelaparan, pendudukan militer yang mengancam di Gaza, para pemukim yang kian berani dan aneksasi wilayah yang secara perlahan meluas di Tepi Barat yang diduduki, serta sistem multilateral yang berada di ujung tanduk.
Lazzarini memperingatkan bahwa jika tidak ada aliran dana baru yang signifikan, penyediaan layanan penting bagi jutaan pengungsi Palestina di seluruh wilayah akan terganggu sebelum akhir tahun ini.
"Sejarah akan selamanya mempertanyakan para pendahulu kita mengapa mereka gagal mencegah genosida yang terjadi di bawah kepemimpinan mereka," kata Lazzarini, seraya mendesak negara-negara anggota PBB untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan sandera tanpa syarat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.