Chengdu buka gerai duty-free di pusat kota, manjakan wisatawan asing

2 hours ago 1

Chengdu (ANTARA) - Toko bebas bea (duty-free) pertama di pusat kota Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya, dibuka pada Kamis (25/9) sebagai bagian dari gelombang gerai duty-free baru di pusat-pusat kota di seluruh China yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman belanja para wisatawan asing.

Pada Agustus 2024, lima departemen pemerintah China, termasuk Kementerian Keuangan China, mengumumkan rencana untuk membuka toko-toko bebas bea di kawasan pusat kota di delapan kota di seluruh China, yakni Guangzhou, Chengdu, Shenzhen, Tianjin, Wuhan, Xi'an, Changsha, dan Fuzhou.

Saat ini, toko-toko serupa di Wuhan, Guangzhou, Shenzhen, Changsha, dan Chengdu sudah dibuka untuk pelanggan, sementara sisanya diperkirakan akan dibuka akhir tahun ini.

Chengdu merupakan destinasi populer bagi wisatawan internasional. Pada paruh pertama (H1) tahun ini, jumlah penumpang yang masuk dan keluar melalui bandara-bandara Chengdu melampaui 3 juta orang, meningkat 11,2 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pembukaan toko bebas bea pertama di pusat kota Chengdu diharapkan dapat memperluas kebijakan bebas bea dari bandara-bandara tradisional ke kawasan bisnis utama di kota tersebut, sehingga diharapkan dapat semakin mengoptimalkan pengalaman berbelanja bagi wisatawan asing, demikian menurut biro perdagangan kota tersebut.

"Toko bebas bea pertama di pusat kota Chengdu ini akan menyediakan layanan 'belanja dalam kota dan penjemputan di pelabuhan keberangkatan' bagi wisatawan China maupun mancanegara yang memegang dokumen masuk-keluar yang sah dan akan bertolak dari Chengdu melalui jalur udara dalam kurun 60 hari," kata Tan Wenhao dari kantor bea cukai setempat.

Lokasi toko yang strategis dan durasi waktu berbelanja yang cukup dapat menawarkan lebih banyak pilihan bagi wisatawan yang bersiap untuk keberangkatan. Selain itu, barang kena pajak juga terbuka untuk umum, tambah Tan.

"Saya mendapatkan voucer belanja selamat datang senilai 100 yuan (1 yuan = Rp2.350). Rak-rak toko di sini penuh dengan pilihan barang, dan harganya sangat pas di kantong," kata Connor, seorang pengunjung dari Australia yang menginap di sebuah hotel dekat toko bebas bea. "Saya merasa sangat nyaman dan senang berbelanja di sini," kata Connor sambil menunjukkan sekantong parfum dan kosmetik yang dibelinya untuk keluarganya.

Untuk melayani wisatawan mancanegara, toko ini menyediakan staf multibahasa, menerima pembayaran menggunakan VISA maupun kartu utama lainnya, dan menerima uang tunai dalam belasan mata uang.

Merangkul pesona lokal Sichuan, toko ini menyediakan area-area yang dikhususkan untuk barang-barang suvenir bertema panda raksasa dan kerajinan budaya kreatif, seperti pembatas buku, magnet kulkas, bros, dan gantungan kunci, yang terinspirasi dari Reruntuhan Sanxingdui yang terkenal

"Saya akan membeli beberapa pakaian untuk diri saya sendiri dan membeli mainan panda sebagai 'oleh-oleh khas Chengdu' untuk teman-teman di rumah," kata Benjamin, seorang wisatawan asal Austria yang langsung tertarik pada pojok bertema panda.

Sebelumnya, China telah mendirikan enam toko bebas bea di pusat kota Beijing, Shanghai, Qingdao, Dalian, Xiamen, dan Sanya.

Pada H1 tahun ini, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke China melampaui 19 juta orang, atau meningkat 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). Volume penjualan restitusi pajak juga menunjukkan lonjakan sebesar 95 persen (yoy) selama periode tersebut, tunjuk data dari Kementerian Perdagangan China.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |