Unpatti Maluku gencarkan studi medis berbasis kelautan

2 months ago 22

Ambon (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti) menggencarkan pengembangan studi medis berbasis kelautan sebagai bagian dari upaya menjawab tantangan kesehatan global melalui pendekatan interdisipliner.

“Kurikulum kami tidak hanya fokus pada studi medis konvensional, tetapi juga mendorong integrasi biologi laut, ekologi dan kimia ke dalam perspektif medis,” kata Dekan FK Unpatti, dr Farah Ch Noya di Ambon, Senin.

Dalam studi tersebut pihaknya menggandeng pakar kelautan dari berbagai lembaga terkemuka, di antaranya Jan Macher, Lisa Becking, Bert Hoeksema, Charles Fransen, dan Nicole de Voogd dari sejumlah universitas dan pusat biodiversitas di Belanda.

Baca juga: FK Unpatti dorong pemerintah manfaatkan ketersediaan dokter

Menurutnya, dengan studi medis berbasis kelautan ini dapat memperluas wawasan mahasiswa dan peneliti terhadap kekayaan laut sebagai sumber penemuan medis masa depan. Sebab, Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi besar dalam pengembangan farmakologi laut, yang dapat melahirkan antibiotik baru, agen antikanker, hingga senyawa antiperadangan dari organisme laut, seperti spons dan terumbu karang.

Ia menambahkan Maluku sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut global merupakan laboratorium hidup yang kaya akan spesies dengan potensi bioaktif tinggi. Oleh karena itu, FK Unpatti berkomitmen menjadikan kawasan ini sebagai pusat riset farmakologi laut yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia medis.

“Organisme laut, seperti spons dan karang hingga rumput laut, serta makhluk hidup kecil merupakan sumber senyawa baru yang sangat besar, namun sebagian besar belum digunakan, dengan potensi besar untuk dunia medis,” ungkapnya.

Ia mengatakan mungkin saja dari laut ada antibiotik baru untuk melawan infeksi yang semakin resistan terhadap obat, mungkin saja agen antikanker yang kuat yang ditemukan pada makhluk laut dalam, senyawa antiperadangan yang efektif dari terumbu karang berwarna-warni, atau bahkan alat diagnostik canggih yang dikembangkan dari enzim laut.

Baca juga: FK Unpatti bangun sistem telemedisin dukung dokter di kepulauan

Baca juga: Mahasiswa FK Unpatti belajar terapi hiperbarik dan uitimate

“Ini bukan sekadar ide, ini adalah bidang ilmiah yang berkembang pesat, farmakologi laut, yang secara mendasar mengubah cara kita menemukan obat-obatan baru. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk menciptakan generasi profesional kesehatan yang tidak hanya tangguh, tetapi juga inovatif dan peka terhadap potensi lingkungan sekitar,” tambahnya.

Oleh sebab itu, studi ini menjadi ajang kolaboratif antarpeneliti internasional dan lokal dalam mendalami hubungan simbiosis organisme laut, klasifikasi spesies, hingga teknik eksplorasi modern yang digunakan dalam pengembangan obat-obatan berbasis laut.

“Dengan pendekatan ilmiah yang kuat dan dukungan jejaring global, FK Unpatti optimistis pengembangan studi medis berbasis kelautan akan menjadi kekuatan baru dalam memperkuat sistem kesehatan dan memperluas kontribusi akademik Indonesia di kancah internasional,” tuturnya.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |