Jakarta (ANTARA) - Tim pelatih Jakarta Electric PLN mengakui strategi yang direncanakan tidak berjalan sehingga harus menelan kekalahan 1-3 (20-25, 30-28, 18-25, 19-25) dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia pada babak final four PLN Mobile Proliga di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah.
"Anak-anak bermain seperti ada beban harus menang. Sehingga strategi yang dijalani tidak jalan," kata Asisten Pelatih Jakarta Electric PLN Wem Suparman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Jakarta Electric PLN yang meraih peringkat kedua pada Proliga musim lalu, harus menelan tiga kekalahan beruntun setelah sebelumnya kalah dari Jakarta Popsivo Polwan dan Jakarta Pertamina Enduro pada pekan lalu di Kediri, Jawa Timur.
Tiga kekalahan itu membuat langkah tim asuhan pelatih Chamnan Dokmai kian berat ke persaingan menuju babak grand final. Agustin Wulandari dan kawan-kawan harus mengamankan kemenangan dengan skor 3-0 pada tiga laga selanjutnya dan itu pun harus melihat hasil dari tim lainnya.
Suparman mengakui para pemain tidak bermain dengan bebas karena dibayangi beban harus memenangkan laga, sehingga banyak kegagalan yang dilakukan ketika mendapat peluang mencetak poin.
Baca juga: Bungkam Bhayangkara, LavAni cetak tiga kemenangan beruntun final four
Pemain asing Electric PLN asal Rusia, Polina Shemanova mengakui Petrokimia lebih tampil sangat solid dan kuat dalam laga tersebut.
Sementara itu, pelatih Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Jeff Jiang mengaku puas dengan permainan anak asuhannya.
"Anak-anak Petrokimia bermain dengan keras. Ini dari persiapan yang bagus," katanya.
Pelatih asal Selandia Baru itu menjelaskan, persiapan timnya cukup intensif karena akan menghadapi Electric PLN yang diperkirakan akan berlangsung sangat ketat.
Ia menambahkan, anak asuhannya sempat kesulitan dalam menyerang karena menghadapi permainan yang bagus dari Electric PLN pada set kedua, namun akhirnya bisa bangkit untuk mengamankan dua set selanjutnya.
Baca juga: Gresik Petrokimia jaga asa ke grand final Proliga seusai kalahkan PLN
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025