Beijing: video CIA untuk rekrut mata-mata China bentuk provokasi

4 hours ago 5

Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China menyebut dua video berbahasa Mandarin terbaru dari Badan Intelijen Amerika Serika (CIA) yang berisi pesan ajakan pembocoran data rahasia Tiongkok sebagai bentuk provokasi.

"AS tidak hanya dengan jahat mencemarkan nama baik dan menyerang China, tetapi juga secara terang-terangan berupaya memikat personel China, bahkan pejabat pemerintah, untuk menjadi informan mereka," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Selasa.

"Ini merupakan pelanggaran serius terhadap kepentingan nasional China dan murni provokasi politik, kami mengutuk keras hal tersebut," kata Lin Jian menambahkan.

CIA merilis dua video baru dengan narasi dan teks berbahasa Mandarin demi membujuk siapapun --khususnya rakyat China-- agar mau membocorkan data rahasia di bidang ekonomi, politik hingga keamanan kepada AS.

Dalam dua video terbaru berdurasi masing-masing dua menit yang diunggah di akun media sosial CIA pada 1 Mei 2025 itu menunjukkan gaya film mini dengan narasi dan musik latar yang menegangkan.

"Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk dengan tegas menolak kegiatan infiltrasi dan sabotase dari luar negeri serta mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional," tegas Lin Jian.

Amerika Serikat, ungkap Lin Jian, telah lama menggunakan segala macam metode buruk untuk mencuri rahasia negara lain, mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan melakukan subversi.

"Perilaku tersebut sangat melanggar hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional, serta secara serius membahayakan keamanan dan stabilitas internasional. Video berbahasa Mandarin yang diunggah CIA di media sosial merupakan pengakuan kuat lainnya atas apa yang dilakukannya," ungkap Lin Jian.

Baca juga: China peringatkan "harga sangat mahal" jika intervensi urusan internal

Satu video di akun Instagam CIA itu menceritakan seorang pejabat senior Partai Komunis China yang mengetahui dirinya selalu dipantau oleh badan mata-mata Tiongkok.

Ia pun menyaksikan sejumlah seniornya hilang satu per satu, sehingga ia kemudian khawatir atas nasib dirinya dan keluarga kemudian merasa perlu untuk menyiapkan rute pelarian.

Sementara satu video lainnya menunjukkan sudut pandang seorang pegawai muda yang waktunya habis untuk melayani bosnya menikmati kemewahan sedangkan karir dan kehidupannya stagnan dan hanya kembali ke apartemen kecil tempat ia tinggal bersama orang tuanya.

Dalam narasinya, sang pemuda mengatakan "Sejak usia muda, partai mengajarkan selama kita tekun mengikuti jalan yang ditetapkan para pemimpin, kita akan memiliki masa depan yang cerah. Namun langit yang seharusnya dinikmati oleh semua orang kini hanya dinikmati oleh beberapa orang. Saya menolak untuk berdiam diri,".

Kedua video pun diakhiri dengan adegan sang tokoh menghubungi CIA di situs agensi tersebut.

Pada takarir yang menyertai kedua video itu disebutkan CIA menghargai orang-orang yang mau memberikan informasi kepada lembaga itu dan untuk menjaga agar pemberi informasi tetap aman, CIA meminta orang itu menonton video cara menghubungi badan intelijen itu secara aman dan bersabar hingga mendapat respon balik.

Kedua video itu pun diunggah bersamaan saat China merayakan Hari Buruh dimana pemerintah memberlakukan libur nasional selama lima hari yaitu pada 1-5 Mei 2025.

Rilis video tersebut diambil setelah CIA pada Oktober 2024 meluncurkan upaya untuk merekrut informan baru di China, Iran dan Korea Utara dengan mengunggah instruksi daring tentang cara menghubungi badan tersebut dengan aman, menyusul apa yang disampaikan CIA sebagai upaya yang berhasil merekrut orang dari Rusia.

Direktur CIA John Ratcliffe sebelumnya mengatakan tidak ada musuh yang pernah memberikan tantangan yang lebih berat bagi AS dibanding China karena dominasi di bidang ekonomi, militer dan teknologi.

Baca juga: China jatuhkan sanksi kepada perusahaan senjata AS terkait Taiwan

China disebut memiliki kemampuan untuk menyerang AS dengan senjata konvensional, membahayakan infrastruktur AS melalui serangan daring, menargetkan aset AS di luar angkasa, dan bahwa ingin menggantikan AS sebagai kekuatan AI utama pada 2030.

CIA, menurut Ratcliffe, harus terus menanggapi ancaman tersebut dengan urgensi, kreativitas, dan keberanian, dan video-video tersebut hanya salah satu jawaban dalam melakukannya.

Sementara Kementerian Keamanan Negara China yang bertanggung jawab untuk pekerjaan intelijen dalam beberapa tahun terakhir pun mengubah citranya menjadi lebih terbuka.

Lembaga itu punya banyak pengikut di media sosial China dengan video pendek atau komik strip yang membunyikan peringatan tentang berbagai ancaman terhadap negara tersebut, termasuk kampanye untuk memperingatkan warga China agar tidak menjadi agen mata-mata bagi negara asing dan supaya waspada terhadap upaya spionase.

Baca juga: AS kutuk latihan militer China dekat pantai Taiwan

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |