Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Brian Yuliarto optimistis bahwa kerja sama penelitian antara perguruan tinggi Indonesia dan Arab Saudi dapat berjalan tahun ini.
"Tahun ini, kita harap bisa berjalan tahun ini," kata Mendiktisaintek Brian usai pertemuannya dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Faisal Abdullah H. Amodi di Kedubes Arab Saudi di Jakarta, Selasa (6/5).
Menteri Brian optimistis kerja sama dapat dilakukan tahun ini mengingat bahwa sebelumnya telah ada kerja sama yang terjalin di antara perguruan tinggi di kedua negara, meski berjalan secara sendiri-sendiri.
"Dengan bersama-sama ini kita mengkonsolidasikan, sehingga dapat berjalan lebih terstruktur, dan harapannya juga lebih besar kerja sama yang bisa berjalan," kata Brian.
Sejumlah usulan yang diharapkan dapat dikerjasamakan antara lain adalah kerja sama penelitian bersama antara kampus-kampus di Indonesia dengan kampus di Arab Saudi, dan antara profesor di Indonesia dengan profesor di Arab Saudi.
Kemudian, Menteri Brian juga mengusulkan kerja sama program joint degree atau double degree antara kampus di Indonesia dengan kampus Saudi Arabia.
"Kita juga berharap bisa membangun kerja sama visiting professors, profesor-profesor yang ada di Arab Saudi dengan Indonesia untuk saling berkunjung. Serta tentunya dengan joint degree dan double degree, mahasiswa kita bisa dibimbing secara bersama antara profesor di Indonesia dengan di Arab Saudi," katanya.
Brian mengatakan pemerintah RI melihat posisi yang sejajar antara kampus-kampus di Indonesia dan kampus-kampus di Arab Saudi mengingat peringkat di antara kampus-kampus di kedua negara juga berdekatan.
Dengan posisi yang sejajar itu, dia berharap kerja sama antar kampus di kedua negara dapat berjalan lebih mudah dan kemajuan bersama bisa juga bisa diwujudkan antara universitas di Indonesia dengan universitas di Arab Saudi.
Untuk menindaklanjuti usulan kerja sama tersebut, kementeriannya, dan melalui kementerian luar negeri, akan menulis surat secara resmi terkait usulan program yang telah disampaikan, guna ditindaklanjuti dengan segera.
Dia juga tidak menepis kemungkinan untuk melakukan kunjungan ke Saudi guna mempercepat implementasi dari rencana kerja sama tersebut.
"Tentu nanti kita akan melihat kalau memang diperlukan untuk kunjungan untuk lebih mempercepat kerja sama, tentu bukan sesuatu yang sulit bagi kami untuk bisa berkunjung ke kementerian pendidikan tinggi Saudi Arabia," kata Mendiktisaintek Brian.
Menanggapi usulan tersebut, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Faisal Abdullah H. Amodi menyampaikan bahwa kerja sama bidang akademik tersebut sangat penting bagi peningkatan kerja sama antara kedua negara dan juga antara kedua bangsa.
"Kita ketahui bahwa hubungan antara kedua negara saat ini sangat signifikan dan penting sekali, mengalami peningkatan yang luar biasa di berbagai bidang dan level," katanya.
Selain itu, kedua negara juga memiliki hubungan historis yang sangat erat.
Melalui pertemuan tersebut, dia berharap kerja sama di bidang pendidikan akan terus meningkat dan mengalami perkembangan luar biasa di masa yang akan datang.
"Semua usulan yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan Teknologi dan tentu lembaga-lembaga pemerintahan lainnya akan menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Arab Saudi dan kita akan eksekusinya dengan seksama sehingga bisa dikerjasamakan antara kedua negara," demikian kata Dubes Faisal.
Baca juga: RI ingin pererat kerja sama penelitian saintek-digital dengan Saudi
Pewarta: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025