Jakarta (ANTARA) - Aktris film "Mungkin Kita Perlu Waktu", Sha Ine Febriyanti mengungkapkan karakter perempuan bernama Kasih yang diperankannya di film barunya, memilih diam (silent treatment) saat marah sebagai upaya menarik diri dari kesedihan mendalam dan pengalaman traumatis di masa lalu.
"Namun itu memicu perubahan perilaku Kasih, yang berubah dari sosok ibu penyayang menjadi seseorang yang menarik diri dari suami dan putranya," kata Ine dalam konferensi pers dan pemutaran filmnya di Jakarta, Selasa.
Ine menjelaskan bahwa trauma masa lalu menyebabkan mental block pada karakter Kasih.
Ia kehilangan kemampuan untuk mengekspresikan kesedihannya secara sehat dan dilanda kebingungan dalam merespons emosi yang berkecamuk
Baca juga: Tissa Biani serius perankan karakter dengan gangguan mental
Ironisnya, kemarahan justru menjadi emosi yang dominan, namun alih-alih diungkapkan dengan kata-kata, Kasih memilih membungkam diri.
Lebih lanjut, Sha Ine menduga bahwa silent treatment yang dipilih Kasih mencerminkan kesulitan yang seringkali dihadapi perempuan dalam mengungkapkan dan memvalidasi emosi mereka.
Terutama, jika tekanan sosial dan konstruksi gender dalam rumah tangga perempuan itu pun membuatnya tidak nyaman dan mudah menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab peristiwa sedih di masa lalu.
Ine mengatakan latar belakang akademik yang dimiliki Teddy Soeriaatmadja sebagai penulis naskah dan sutradara "Mungkin Kita Perlu Waktu" adalah membidangi psikologi.
Baca juga: "Nocturne" Chopin jadi "soundtrack" film "Mungkin Kita Perlu Waktu"
Itu memudahkan Ine, saat akan mengeksplorasi karakter seperti itu dalam naskah film, hanya dengan bertanya kepada Teddy secara langsung.
"Teddy adalah seorang psikolog dan luar biasa sekali, tulisannya juga betul-betul dia sendirian menulis, dan kita bisa langsung bertanya dengan Teddy langsung," kata Ine.
Dalam konteks riset di luar naskah, Ine tentunya memiliki panutan untuk dipelajari terkait gestur, suara, dan hal-hal lain saat berbicara.
"Mungkin saya tidak perlu menyebutkan siapa, tetapi ada panutan yang gesturnya dan penampilannya saya jadikan referensi, karena beliau memiliki pengalaman yang mirip dengan karakter Kasih," kata Ine.
Baca juga: Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" tayangkan versi "Director's Cut"
Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” yang digarap oleh rumah produksi Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures menggelar Gala Premiere yang mengundang awak media dan dihadiri oleh sutradara, produser, serta pemeran film di bioskop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa.
Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” menceritakan renggangnya hubungan sebuah keluarga yang merenggang usai peristiwa kecelakaan yang menghilangkan nyawa anak yang sulung bernama Sarah (diperankan aktris Naura Hakim).
Keluarga yang terdiri dari Restu (Lukman Sardi), Kasih (Sha Ine Febriyanti), dan Ombak (Bima Azriel) ini dari luar tampak baik-baik saja, namun masing-masing dari mereka menyimpan luka yang membuat rumah mereka terasa tidak lagi sama.
Film yang juga menampilkan akting dari aktris Tissa Biani, Asri Welas, hingga Mian Tiara itu segera tayang di bioskop mulai 15 Mei 2025.
Baca juga: "Mungkin Kita Perlu Waktu" duetkan Lukman Sardi - Teddy Soeriaatmadja
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025