Baturaja (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menyebutkan satu orang haji asal daerah setempat hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit King Jeddah, Arab Saudi, karena sakit.
"Satu orang haji Kloter 9 asal Kabupaten OKU yang belum kembali ke Tanah Air yaitu atas nama Sopiah binti Senen (84)," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag OKU Abdul Muis di Baturaja, Selasa.
Dia mengatakan saat ini kondisi Ibu Sopiah telah sadar dari koma, namun masih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit setempat. "Beliau menderita penyakit karena faktor usia," katanya.
Baca juga: Satu haji asal OKU Timur wafat di Arab Saudi karena sakit
Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan kepulangan haji asal Kabupaten OKU tersebut jika sudah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit.
Proses pemulangan haji susulan tersebut akan dilakukan menggunakan pesawat khusus didampingi tim kesehatan dari Jeddah hingga tiba di Tanah Air.
"Jika habis kloter dari Embarkasi Palembang, maka jamaah susulan ini akan dipulangkan ke Tanah Air menggunakan pesawat khusus," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 252 haji Kloter 9 asal Kabupaten OKU tiba di Tanah Air dengan sehat dan selamat pada 23 Juni 2025.
Baca juga: Sakit, satu calon haji lansia asal OKU Timur meninggal di Makkah
Muis mengemukakan dari 255 peserta haji asal wilayah setempat yang diberangkatkan ke Tanah Suci, hanya 252 haji yang kembali ke Tanah Air. Dua orang haji meninggal dunia saat menjalankan serangkaian ibadah di Tanah Suci Makkah karena sakit.
Jamaah yang meninggal dunia tersebut atas nama Najamudin Abdul Syukur yang wafat di RS King Abdul Aziz dan Muhammad Ngamir wafat di RS An-Nur Makkah.
"Haji yang meninggal dunia ini termasuk jamaah haji lansia yang tergolong risiko tinggi (risti). Almarhum meninggal dunia statusnya sudah berhaji," ujar Muis.
Baca juga: KKHI Makkah evakuasi 69 pasien ke Madinah, kasus pneumonia mendominasi
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.