Surabaya, Indonesia, (ANTARA/PRNewswire)- Kanker payudara terus menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, menempati peringkat ketiga sebagai jenis kanker yang paling mematikan setelah kanker paru-paru dan hati. Menurut Global Cancer Observatory, kanker payudara menyumbang 66.271 kasus baru (16,2%) dari total 408.661 kasus kanker baru di Indonesia, dan telah merenggut nyawa lebih dari 22.000 orang.[1]
Tingginya angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam kesehatan publik. Selain banyaknya kasus yang terdiagnosis pada stadium lanjut, ketepatan diagnosis juga seringkali terkendala oleh kualitas citra yang kurang optimal. Fasilitas kesehatan membutuhkan solusi mamografi canggih yang dapat mengatasi tantangan ini dan memberikan keyakinan kepada pasien melalui kemampuan diagnosis yang andal dan terbukti.
Dalam acara tahunan yang digelar oleh Indonesian Women Imaging Society, Siemens Healthineers meluncurkan MAMMOMAT B.brilliant, sistem mamografi inovatif yang dirancang untuk mentransformasi pencitraan payudara di Indonesia. Dengan tomosintesis sudut 50 derajat yang dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari lima detik[2], sistem ini memberikan akurasi diagnostik yang luar biasa.
"Di negara di mana banyak kasus kanker payudara yang terdiagnosis terlambat, kehadiran teknologi ini menjadi peluang nyata untuk mengubah paradigma menuju deteksi dini. MAMMOMAT B.brilliant dikembangkan dengan memperhatikan kesejahteraan perempuan. Teknologi ini memberikan pandangan yang lebih jelas terhadap kasus kompleks bagi para radiolog, dan mendukung pengambilan keputusan klinis dengan lebih percaya diri—yang pada akhirnya dapat mempercepat diagnosis dan meningkatkan hasil pengobatan pasien," ujar Alfred Fahringer, Presiden Direktur, Siemens Healthineers Indonesia.
MAMMOMAT B.brilliant menetapkan standar baru dalam kualitas gambar untuk Digital Breast Tomosynthesis dan Full-Field Digital Mammography (FFDM). PlatinumTomo juga mencakup detektor canggih terbaru yang dikombinasikan dengan tomosintesis 50°, flying focal spot, dan PREMIA. Kombinasi ini menghasilkan resolusi kedalaman dan kejernihan bidang datar yang luar biasa—memberikan presisi diagnostik yang belum tertandingi di industri ini.
Dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan radiografer dan pasien, MAMMOMAT B.brilliant menghadirkan desain yang cerdas, efisien, dan berpusat pada pasien. Teknologi mutakhirnya memungkinkan radiografer untuk menyesuaikan alur kerja dan teknik posisi sesuai dengan kebutuhan pasien dan skenario klinis. Dengan meminimalkan beban fisik dan memungkinkan radiografer fokus sepenuhnya pada perawatan pasien, sistem ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman—sekaligus membantu mengurangi kecemasan pasien selama pemeriksaan.
"Peluncuran MAMMOMAT B.brilliant merupakan perkembangan penting dalam pencitraan medis perempuan di Indonesia. Selain mendukung deteksi dini secara akurat, kehadiran MAMMOMAT B.brilliant juga sejalan dengan misi kami untuk membantu dokter radiologi dan meningkatkan hasil pengobatan kanker payudara melalui inovasi," ujar Prof. Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad (K), Chairwoman, Indonesian Women Imaging Society.
Dengan diperkenalkannya MAMMOMAT B.brilliant, Siemens Healthineers menegaskan kembali komitmennya dalam memajukan layanan kesehatan di Indonesia melalui teknologi mutakhir guna menjawab kebutuhan klinis dan meningkatkan kesejahteraan pasien. Inovasi ini menjadi langkah besar dalam mendukung upaya nasional untuk meningkatkan deteksi kanker payudara dan memberikan hasil yang lebih baik bagi perempuan di seluruh Indonesia.
Sumber data:
[1] WHO, Global Cancer Observatory
[2] Untuk ukuran payudara rata-rata 50/50 glandular/adipose tissue dan ketebalan 5 cm.
Narahubung: Evan Akira Zuraida [email protected]
SOURCE PT Siemens Healthineers Indonesia
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025