istanbul (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Doctors Without Borders (MSF) mengumumkan bahwa mereka terpaksa menghentikan layanan medis darurat di Kota Gaza, Palestina.
Keputusan itu diambil setelah pasukan Israel memperluas ofensif militer dan mengepung klinik, sehingga pasien dan staf medis berada dalam risiko besar.
Dalam pernyataannya pada Jumat (26/9), MSF mengatakan risiko itu "tidak bisa diterima" sehingga layanan darurat di kota tersebut dihentikan.
Disebutkan pula, tank-tank Israel kini berada kurang dari 1 kilometer dari fasilitas medis mereka.
Jacob Granger, koordinator darurat MSF di Gaza, mengaku bahwa mereka tidak punya pilihan lain.
“Klinik kami terkepung pasukan Israel. [Keputusan] ini hal terakhir yang kami ingin lakukan," katanya.
Dia menambahkan bahwa layanan medis di Kota Gaza sangat dibutuhkan oleh bayi-bayi di perawatan intensif, para korban luka berat, hingga pasien dengan penyakit kritis yang "kini terjebak dan terancam."
Menurut MSF, meski banyak warga mengungsi ke selatan, ratusan ribu lainnya masih terperangkap di kota itu.
Warga menghadapi pilihan yang mustahil: tetap tinggal di tengah gempuran atau meninggalkan rumah dan harta mereka.
Pekan lalu, klinik MSF masih sempat melakukan 3.600 lebih konsultasi medis dan merawat 1.655 kasus gizi buruk, selain pasien trauma, luka bakar, ibu hamil, dan penderita penyakit serius.
Organisasi itu memperingatkan bahwa rumah sakit di seluruh Gaza kini kewalahan, kekurangan tenaga, pasokan medis, dan bahan bakar.
"Penduduk Kota Gaza dibombardir tanpa henti. Mereka kelelahan dan sengaja dibiarkan tanpa kebutuhan dasar untuk bertahan hidup," kata MSF.
MSF kembali menyerukan gencatan senjata segera dan menuntut jaminan akses yang aman bagi lembaga kemanusiaan.
Meski menghentikan operasi di kota itu, MSF menegaskan bahwa mereka masih memberikan bantuan medis di wilayah selatan dan tengah Gaza, termasuk Khan Younis dan Deir al-Balah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump bahas kesepakatan soal Gaza dengan Timur Tengah
Baca juga: PBB sebut serangan udara Israel sasar Gaza tiap 8--9 menit
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.