Bapanas: Optimalisasi pekarangan topang ketahanan pangan rumah tangga

1 hour ago 3
Pemanfaatan lahan pekarangan berpotensi besar memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga sekaligus membuka peluang usaha berbasis pangan lokal,

Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah tangga sebagai sumber produksi pangan mandiri yang mampu menopang ketahanan, mengurangi ketergantungan, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga secara berkelanjutan di Indonesia.

"Pemanfaatan lahan pekarangan berpotensi besar memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga sekaligus membuka peluang usaha berbasis pangan lokal," kata Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Dia menekankan hal itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi Strategi Nasional Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

Dikatakan pemanfaatan lahan secara optimal, khususnya lahan pekarangan serta penguatan kelembagaan ekonomi petani, pembudidaya ikan, dan nelayan menjadi salah satu fokus utama Bapanas.

Baca juga: Bertani di lahan pekarangan bisa panen sayur setiap 15 hari

Menurutnya, pekarangan yang dikelola dengan baik bukan hanya mampu menyediakan sumber pangan bergizi untuk keluarga, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi usaha produktif yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Lahan pekarangan yang dikelola dengan baik bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga menambah nilai ekonomi rumah tangga," ujarnya.

Di sisi lain, penguatan kelembagaan ekonomi petani, pembudidaya ikan, dan nelayan menjadi kunci dalam menciptakan sistem pangan yang tangguh, sehingga mereka berperan aktif sebagai pelaku utama dalam ekosistem pangan nasional,” jelasnya.

Rinna juga menekankan pentingnya kolaborasi erat antar kementerian/lembaga dalam mengimplementasikan Perpres 81/2024.

Baca juga: Pertanian terpadu di pekarangan bisa jadi pendapatan tambahan

Sinergi diharapkan tidak hanya sebatas koordinasi, melainkan benar-benar terwujud dalam bentuk program nyata di lapangan, mulai dari pengembangan kapasitas produksi, edukasi gizi, hingga promosi pangan lokal yang berkesinambungan.

Dengan keterlibatan aktif seluruh pihak, program diversifikasi pangan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat dan memperkuat kemandirian pangan nasional.

Bapanas mengajak Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pendidikan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bersama-sama mendorong pengembangan pangan lokal melalui penguatan program, edukasi, serta promosi yang konsisten.

"Dengan sinergi tersebut, percepatan diversifikasi pangan berbasis potensi lokal dapat segera terwujud,” kata Rinna.

Baca juga: DPD RI canangkan program senator peduli ketahanan pangan di NTT

Terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan, implementasi Perpres 81/2024 membutuhkan komitmen dan keseriusan dari seluruh pemangku kepentingan.

Ia menekankan, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, hingga komunitas masyarakat sangat menentukan keberhasilan percepatan diversifikasi pangan.

Lebih dari sekadar meningkatkan produksi, kata Arief, upaya itu juga penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi pangan lokal sebagai bagian dari pola hidup sehat, mandiri, dan berkelanjutan.

Dikatakan, optimalisasi lahan pekarangan dan penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat khususnya petani, pembudidaya ikan, dan nelayan adalah langkah strategis dalam memperkuat fondasi kemandirian pangan nasional.

"Dengan bergerak bersama, potensi pangan lokal akan menjadi kekuatan besar dalam menjaga ketahanan pangan bangsa,” kata Arief.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |