Bengkulu (ANTARA) - Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin menyatakan Makan Bergizi Gratis merupakan program yang bagus baik dari sisi gizi, kesehatan, pendidikan maupun ekonomi dan hanya butuh penyesuaian agar program berjalan maksimal.
"Ini program yang sangat baik. Tapi mungkin karena program ini program besar, anggarannya juga besar, dan baru, pasti memang masih ada beberapa penyesuaian," kata Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin di Bengkulu, Sabtu.
Sultan mengatakan terkait beberapa kejadian keracunan, oleh karena itu perlu perbaikan dan penyesuaian dalam pelaksanaan program MBG tersebut.
DPD RI pun kata dia segera melakukan fungsi pengawasan terhadap untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis bisa berjalan maksimal dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
"Makanya kita harus by data. Jadi memang ada beberapa spot yang memang kita dilaporkan ada keracunan dan lain-lain. Tapi kita belum bisa menyimpulkan, apa ini, seberapa besar dan penyebabnya apa. Sehingga dalam waktu dekat, teman-teman sekarang juga sudah mulai melakukan fungsi pengawasan," kata dia.
Selain itu, DPD RI kata Sultan juga segera akan bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional untuk memastikan agar program MBG ke depannya lebih terkontrol, dan tidak terjadi lagi kejadian seperti keracunan.
"Minggu ini atau minggu depan saya akan ketemu langsung dengan Kepala BGN," ujarnya.
Sultan B Najamuddin pada kegiatan peluncuran Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Bengkulu, telah menyatakan DPD RI mendukung terwujudnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dari sisi kedaulatan pangan, termasuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.
Sejak 2024, kata Sultan DPD RI telah menghasilkan keputusan terkait ketahanan pangan, melakukan konsolidasi bersama Anggota DPD RI, kepala daerah, dan DPRD di seluruh Indonesia termasuk mendukung program ketahanan pangan dan makan bergizi gratis (MBG).
"Semua langkah ini menunjukkan bahwa DPD bukan sekadar singkatan dari Dewan Perwakilan Daerah, tetapi juga berarti 'Dekat, Peduli, dan Didengar'," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
