Jakarta (ANTARA) - Dunia olahraga berduka oleh meninggalnya atlet orienteering Italia, Mattia Debertolis, pada Selasa (12/8) dalam World Games 2025 di Chengdu, China.
Atlet berusia 29 tahun ini tak sadarkan diri saat mengikuti lomba jarak menengah putra pada Jumat, 8 Agustus 2025, dan meninggal dunia empat hari kemudian meski telah mendapatkan perawatan medis intensif di salah satu rumah sakit terkemuka di China.
Menurut International World Games Association (IWGA), Komite Penyelenggara Lokal (LOC) World Games 2025 Chengdu, dan Federasi Orienteering Internasional (IOF), Debertolis ambruk di tengah lomba yang digelar di kawasan pedesaan sekitar 50 kilometer dari pusat kota Chengdu.
Lomba dilangsungkan dalam kondisi cuaca panas dan lembab dengan suhu di atas 30 derajat Celsius. Penyebab kematian Debertolis belum diungkapkan.
Presiden IOF, Tom Hollowell, menyampaikan duka mendalam atas kepergian Debertolis.
Baca juga: Klasemen World Games 2025: Indonesia turun tiga tingkat ke posisi 13
"Saya tidak mampu menggambarkan dengan kata-kata betapa dalamnya kesedihan atas kehilangan tragis ini. Saya mengajak komunitas orienteering global untuk menghormati kenangannya,” ujar Hollowell dalam laman Olimpiade pada Selasa.
Debertolis dikenal sebagai salah satu atlet orienteering berbakat dari Italia.
Dia adalah anggota kontingen Italia dan telah berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan dunia dan Piala Dunia, dengan salah satu pencapaian terbaik finis posisi kelima pada final Piala Dunia 2022 dalam kategori estafet.
Debertolis juga seorang insinyur sipil yang sedang menempuh studi doktoral di KTH Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia, tempat dia tinggal dan bergabung dengan klub orienteering IFK Lidingo.
Orienteering, cabang olahraga yang diikuti Debertolis, adalah olahraga petualangan outdoor yang menuntut atlet untuk menavigasi lintasan tak bertanda menggunakan peta dan kompas, mencari titik kontrol dalam waktu tercepat.
Baca juga: Dua petarung kickboxing Indonesia berjuang di World Games 2025
Menurut laporan Channel News Asia, lomba jarak menengah World Games 2025 yang diikuti Debertolis memiliki panjang lintasan 6 kilometer dengan kenaikan elevasi 180 meter dan 20 titik kontrol.
Debertolis menjadi salah satu dari 12 atlet yang tidak menyelesaikan lomba (Did Not Finish).
Penyelenggara World Games dan IOF menyatakan mendukung keluarga Debertolis dan komunitas orienteering dalam mengatasi kehilangan ini.
“Kami sangat terpukul oleh tragedi ini dan menyampaikan belasungkawa tulus kepada keluarga, teman, dan seluruh komunitas orienteering,” tulis pernyataan bersama tersebut.
World Games, yang merupakan ajang untuk cabang-cabang yang tidak dipertandingkan dalam Olimpiade, berlangsung hingga 17 Agustus 2025 dan diikuti 4.000 atlet yang bertanding dalam 253 nomor.
Baca juga: Indonesia kuasai perahu naga The World Games 2025 lampaui China
Sumber:
Olympics.com dan orienteering.sport
Penerjemah: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.