Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Tri Wahyu Rubianto menyebut Sekolah Rakyat memiliki sistem yang bagus sehingga diharapkan dapat membentuk karakter anak yang berorientasi masa depan lebih baik.
“Program itu (Sekolah Rakyat) bagus, karena boarding (asrama) sehingga diharapkan akan dapat membentuk karakter dan mindset baru bagi anak-anak yang berorientasi kepada masa depan yang lebih baik,” kata Tri kepada ANTARA di Batam, Rabu.
Tri mengatakan Disdik Kota Batam siap mendukung pemerintah kota, dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos) sebagai koordinator Program Sekolah Rakyat, dengan menyiapkan kurikulum, guru, dan tenaga pendidik.
Baca juga: Juli, sedikitnya 9.700 siswa siap sekolah di 100 titik Sekolah Rakyat
Dia menjelaskan untuk kurikulum pendidikan akan disiapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Sedangkan untuk guru dan tenaga kependidikan diajukan terlebih dahulu oleh Disdik ke Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTK) Kemendikdasmen.
“Untuk kurikulum disiapkan Kemendikdasmen, kami sebagai pelaksana di lapangan. Untuk tenaga guru dan tenaga kependidikan akan kami ajukan sesuai kebutuhan nantinya,” ujar dia.
Untuk pengajuan itu, kata dia, Disdik Kota Batam masih menunggu analisa dari Dinas Sosial dan pembangunan Sekolah Rakyat di Batam.
Baca juga: Mensos: 63 Sekolah Rakyat siap beroperasi mulai 14 Juli 2025
“Kalau sudah dilakukan pembangunan, maka kami akan mengajukan ke Kemendikdasmen,” katanya.
Tri menambahkan perkembangan pembangunan Sekolah Rakyat di Batam telah disampaikan Dinas Sosial dalam rapat yang dipimpin oleh Wali Kota Batam Amsakar Ahmad beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah menyiapkan lahan di lima kabupaten/kota untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
Lima lokasi yang disiapkan lahannya itu ada di Batam, Karimun, Tanjungpinang, Lingga, dan Bintan. Proses sudah berjalan dan diharapkan awal tahun sudah mulai dibangun.
Baca juga: Menko Muhaimin optimistis Sekolah Rakyat putus mata rantai kemiskinan
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.