Kupang (ANTARA) - Sebanyak 19 personel kepolisian dari Biddokes Polda Nusa Tenggara Timur dan anggota Polres Flores Timur sempat terjebak di tengah abu vulkanik dan hujan kerikil saat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur saat sedang bertugas.
“Kami dari Biddokes ada tujuh orang, lalu ditambah dengan personel Polres Flores Timur ada 12 orang sempat terjebak,” cerita Ketua Tim Biddokes Polda NTT Ipda Pius Pala saat dihubungi dari Kupang, Senin malam.
Dia menceritakan bahwa dia bersama tim saat itu sedang melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi di daerah tersebut.
Saat sedang bertugas mereka mendengar gemuruh dan tidak lama kemudian terjadi dentuman yang sangat keras.
Baca juga: Bandara Komodo tutup sementara terdampak abu erupsi Lewotobi
Tidak berselang dari lima menit, material erupsi seperti kerikil dan batu berjatuhan ke rumah warga serta mengenai kendaraan yang digunakan untuk bertugas.
“Material erupsi seperti kerikil berjatuhan, kena mobil, bahkan kaca sebelah kanan mobil pecah akibat terkena material,” ujar dia.
Saat itu kondisi di sekitar Pasar Boru sangat gelap karena ditutup awan panas serta debu yang sangat tebal. Kendaraan yang ditumpangi mereka agak sulit melintas.
Baca juga: Bandara El Tari: Jumlah rute penerbangan batal ke Flores bertambah
Belum lagi, saat itu hari pasar, sehingga banyak warga yang lalu lalang, dan berhamburan ke tempat tertutup untuk berteduh.
“Kami butuh waktu sekitar setengah jam untuk keluar dari kawasan itu,” ujar dia Pius yang sudah bertugas di lokasi bencana tersebut sejak tanggal 20 Juni 2025.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra yang dihubungi terpisah mengatakan memang saat erupsi ada anggota dari Biddokes Polda NTT yang terjebak akibat letusan gunung tersebut.
“Sempat terjebak tetapi kemudian sudah berhasil keluar,” ujar dia.
Saat ini anggota Polres Sikka dan Polres Flores Timur juga tetap siaga, untuk memberikan imbauan serta membagi-bagikan masker kepada masyarakat terdampak.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki dua kali erupsi dalam enam jam pada Senin
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
