Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co., Selasa (8/7), mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan teknologi kesehatan digital asal Amerika Serikat Xealth, dalam upaya memperluas ekosistem teknologi informasi (TI) kesehatan mereka.
Menurut Samsung Electronics, perjanjian akuisisi telah ditandatangani sehari sebelumnya, dan proses akuisisi diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini, sebagaimana dikutip dari Yonhap, Selasa (8/7).
Xealth, startup kesehatan digital yang berpisah dari Providence Health System pada tahun 2026, menyediakan platform yang mengintegrasikan berbagai alat kesehatan digital dan program perawatan untuk penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: Samsung bentuk unit bertugas rencanakan "bisnis masa depan"
Saat ini, Xealth memiliki jaringan lebih dari 500 rumah sakit di AS, termasuk Advocate Health dan Banner Health, serta lebih dari 70 mitra solusi kesehatan digital.
Samsung Electronics berharap akuisisi ini akan menggabungkan teknologi wearable canggih mereka dengan platform Xealth untuk menghubungkan pemantauan kesehatan di rumah dengan pengambilan keputusan klinis secara lebih baik.
Baca juga: Galaxy Watch tambahkan fitur peringatan gempa bumi untuk keselamatan
Perusahaan menekankan bahwa mereka telah meningkatkan investasi dalam pengembangan teknologi sensor wearable, yang merupakan alat penting untuk pelacakan kebugaran sepanjang hari, sebagai bagian dari strategi membangun ekosistem kesehatan digital yang menghubungkan kebugaran dan perawatan medis.
"Kami yakin akuisisi Xealth, dengan keahlian dan jaringan kesehatan luas yang dimilikinya, akan menjadi pendorong untuk mempercepat upaya Samsung dalam mendukung sistem kesehatan dan mitra kesehatan digital melalui perawatan yang benar-benar terhubung," kata Presiden Samsung Electronics Roh Tae-moon.
Baca juga: Samsung luncurkan sistem AC kompak berfitur Wi-Fi di Asia Tenggara
Baca juga: Samsung akan pakai asisten kode AI tingkatkan produktivitas pengembang
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
