Petinju tak terkalahkan Albert Ramirez juara interim WBA

1 month ago 5

Jakarta (ANTARA) - Petinju tak terkalahkan Albert Ramirez merebut gelar juara dunia kelas berat (79,3 kg) ringan interim World Boxing Association (WBA) setelah mencetak technical knockout (TKO) atas Jerome Pampellone di Stadion Martyrs of Benina, Libya.

"Ramirez menyuguhkan penampilan luar bisa, menghentikan perlawanan petinju keturunan Inggris Pampellone dengan TKO pada ronde ketujuh," tulis WBA dalam laman resmi asosiasi itu di Jakarta, Selasa.

Petinju asal Venezuela yang masuk ring dengan rasio kemenangan KO sebesar 85 persen itu memperkuat rekor sempurna tak terkalahkan dengan 22 kemenangan yang 19 persen di antaranya kemenangan KO.

Laga dibuka dengan dua ronde yang penuh dengan kehati-hatian di mana kedua petinju saling menjajaki jarak dan ritme pertarungan.

Pada ronde keempat, Ramirez beralih menyerang, mengincar tubuh lawan dan menyeret Pampellone ke arah atas. Sebuah pukulan kanan keras pada ronde keenam menggoyahkan atlet Inggris itu, walau ia mampu bertahan.

Baca juga: Mirco Cuello rebut juara interim kelas bulu WBA seusai TKO Rios

Ronde ketujuh menjadi milik Ramirez saat ia merangkai serangan yang tak terjawab memaksa wasit untuk menengahi dan menghentikan laga.

Dengan kemenangan itu, Ramirez mengukuhkan diri sebagai salah satu pemain kunci dalam divisi kelas berat ringan. Dmitry Bivol saat ini memegang gelar WBA Super, sementara David Benavidez memiliki sabuk reguler, dan Ramirez berada pada peringkat ketiga.

WBA menyebutkan jalan menuju gelar tak terbantahkan kini terbuka lebar bagi jagoan asal Venezuela itu.

Dikenal dengan tekanan tanpa henti dan kekuatannya untuk mengakhiri laga, Ramirez telah mencetak dua kemenangan melalui penyelesaian pada awal 2025, termasuk sebuah KO atas Marko Calic di Kanada.

"Penampilannya di Libya adalah sebuah lompatan besar dalam evolusi dia sebagai penantang teratas," tulis WBA.

Baca juga: Beterbiev incar sabuk kelas berat ringan WBC David Benavidez

Sementara, Pampellone kelahiran London dan tinggal di Selandia Baru, datang setelah mengalami dua kekalahan dari tiga pertandingan terakhirnya.

Dia telah teruji dalam pertarungan melawan nama-nama seperti Blake Caparello dan Plaisakda Boonmalert, membawa ketabahan dan determinasi ke Libya, namun, tidak mampu menahan gempuran yang bertubi-tubi.

Hasil itu menambah catatan kekalahan Pampellone menjadi tiga kali kalah serta 19 kemenangan (12 KO).

WBA menjelaskan pertarungan itu menjadi tajuk utama dalam kartu pertandingan internasional Program KO to Drugs. Program yang merupakan sebuah inisiatif unggulan dari WBA bertujuan untuk membawa tinju kelas dunia ke wilayah-wilayah baru sembari mempromosikan nilai-nilai inklusi dan pembangunan sosial.

Untuk kedua kalinya, Libya menjadi tuan rumah acara tersebut, dan para penonton di Benghazi menyaksikan penampilan dominan yang dapat mendorong Albert Ramirez menjadi sorotan terbesar dalam olahraga tinju.

Baca juga: WBC tempatkan Manny Pacquiao di peringkat satu kelas welter

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |