Perpani ajukan adendum anggaran demi ikut Kejuaraan Dunia di Korea

3 months ago 44

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) mengajukan adendum anggaran kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar bisa memberangkatkan tim recurve ke Kejuaraan Dunia Panahan 2025 di Gwangju, Korea Selatan pada 5-12 September.

Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Perpani Abdul Razak mengatakan kejuaraan tersebut menjadi salah satu agenda penting untuk menguji kesiapan atlet, terutama nomor recurve, sebelum tampil pada SEA Games 2025 di Thailand pada 2–20 Desember.

“Kami sedang mengajukan adendum anggaran ke Kemenpora agar tim recurve juga bisa ikut bertanding di Korea. Try out seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan jam terbang dan ketajaman mental atlet,” ujar Razak kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Sementara itu, tim compound, kata Razak, sudah dipastikan bertolak ke Korea karena telah mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah. Hal ini karena compound baru saja masuk dalam daftar cabang yang akan dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028, sehingga mendapatkan perhatian khusus dari Kemenpora.

“Compound saat ini sudah masuk ke dalam prioritas pemerintah setelah resmi menjadi bagian dari Olimpiade. Jadi pelatnas mereka dimulai pada tahap kedua dengan skema anggaran tersendiri,” kata Razak.

Ia menjelaskan pelatnas recurve dan compound memang berada dalam dua tahap berbeda. Tim recurve sudah memulai pelatnas sejak Januari, sementara compound baru memulai pada Mei karena proses review anggaran dan penyesuaian target.

Baca juga: Hasil Asia Cup jadi modal panahan Indonesia menuju SEA Games 2025

Razak menegaskan jika permintaan tambahan anggaran ini disetujui, maka tim recurve akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengasah diri melalui kejuaraan level dunia sebelum tampil di SEA Games Thailand.

“Kami berharap pemerintah bisa mengabulkan permintaan ini. Panahan butuh banyak pertandingan. Kuncinya ada pada jam terbang. Kalau kami bisa ikut semua event penting seperti World Cup dan Asia Cup, peluang bicara banyak di SEA Games dan bahkan Olimpiade makin terbuka,” tutur Razak.

Sebelumnya, PB Perpani telah melakukan penyesuaian anggaran pemusatan latihan nasional dengan mengalihkannya untuk mengikuti kejuaraan internasional. Salah satu program yang dibatalkan adalah training camp di Orlando, Amerika Serikat, yang sebelumnya dirancang untuk persiapan menuju Hyundai Archery World Cup di Florida pada 8–13 April.

Rencana pemusatan latihan lima hari di Madrid, Spanyol, juga dibatalkan. Dana dari program tersebut dialihkan untuk mendukung keikutsertaan atlet Indonesia dalam Asia Cup 2025 Leg 2 di Stadion Bukit Gombak, Singapura, pada 15–20 Juni.

“Kami akhirnya memilih memberangkatkan atlet ke kejuaraan ketimbang melakukan TC, supaya mereka tetap bisa merasakan atmosfer kompetisi,” ujar Razak.

Baca juga: Indonesia rebut dua emas pada kejuaraan panahan Piala Asia 2025

Karena keterbatasan anggaran, PB Perpani tidak mengirim skuad penuh ke Singapura. Di nomor recurve, hanya tiga atlet putri dan satu atlet putra yang dikirim, sehingga Indonesia tidak mengikuti nomor beregu putra. Sementara di nomor compound, Indonesia menurunkan komposisi penuh karena anggaran dialihkan sepenuhnya dari rencana TC di Madrid.

Dari ajang tersebut, Indonesia berhasil meraih dua medali emas, satu perak, dan dua perunggu.

Medali emas pertama diraih oleh tim recurve campuran Ayu Mareta Dyasari dan Arif Pangestu yang mengalahkan India dengan skor 6-0. Medali emas kedua datang dari tim recurve putri yang diperkuat Ayu Mareta Dyasari, Rezza Octavia, dan Diananda Choirunisa setelah menang atas China dengan skor 6-2.

Diananda hampir menambah emas ketiga, namun harus puas dengan medali perak setelah kalah 4-6 dari Menting Yu (China) di final nomor perseorangan recurve putri.

Dua medali perunggu diraih dari nomor compound. Yurike Nina Bonita Pereira meraih perunggu perseorangan compound putri setelah menundukkan Fatin Nurfatehah Mat Saleh (Malaysia) dengan skor 146(10)-146(8). Satu perunggu lainnya disumbangkan oleh pasangan Nurisa Dian Ashrifah dan Prima Wisnu Wardhana setelah menang atas pasangan Malaysia, Fatin Nurfatehah Mat Salleh dan Mohd Juwaidi Mazuki, dengan skor 157-156.

Baca juga: Tim recurve campuran Indonesia ke final Piala Asia di Singapura

Baca juga: Perpani alihkan anggaran TC jadi uji coba internasional demi efisiensi

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |