Pidato Presiden soal Palestina langkah bela sejarah dan kemanusiaan

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina adalah momentum bersejarah yang menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa yang berpihak pada keadilan, kemanusiaan, dan keberlanjutan peradaban.

Menurut Menbud, pidato Presiden tidak sekadar menyoroti aspek politik dan hubungan internasional, melainkan menggarisbawahi dimensi sejarah dan budaya yang menentukan arah peradaban dunia.

“Presiden Prabowo menyampaikan dengan sangat jelas bahwa pengakuan terhadap Palestina adalah langkah di sisi sejarah yang benar. Beliau mengingatkan dunia bahwa sejarah tidak pernah berhenti, dan setiap bangsa akan diingat oleh sikap yang mereka ambil pada saat-saat genting ini,” ujar Fadli dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Ofensif diplomatik Prabowo dalam konflik Palestina-Israel

Menbud menilai pernyataan Presiden sebagai panggilan nurani dan keberpihakan sejarah yang melampaui politik praktis.

“Pidato ini menegaskan kembali posisi Indonesia bahwa membela Palestina berarti menjaga kehormatan sejarah. Ini tentang memastikan bahwa nilai-nilai peradaban, keadilan, martabat, dan solidaritas, tidak terhapus dari catatan umat manusia,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tragedi yang terjadi di Palestina harus dipahami sebagai krisis budaya.

Baca juga: Mengapa kian banyak Negara Eropa akui Palestina? Apa hal selanjutnya?

Budaya, kata dia, adalah dimensi penting yang kerap luput dari pemberitaan global, padahal terjadi penghapusan kebudayaan dan identitas bangsa Palestina secara sistematis.

Apa yang terjadi di Palestina, menurutnya menyerang akar peradaban melalui penghancuran situs-situs budaya, pembungkaman seniman, pelarangan ekspresi budaya, dan terputusnya transmisi sejarah.

"Ini adalah bentuk genosida budaya,” katanya.

Fadli menekankan bahwa Kementerian Kebudayaan akan terus mengawal isu Palestina melalui jalur diplomasi budaya, bekerja sama dengan komunitas internasional, UNESCO, dan mitra global lainnya.

Inisiatif tersebut mencakup program digitalisasi warisan budaya Palestina, promosi karya sastra dan seni Palestina ke publik internasional, serta residensi bagi seniman Palestina di luar negeri, termasuk Indonesia.

Baca juga: Pengamat: Indonesia bisa dorong PBB buat "blue line" Israel-Palestina

“Diplomasi budaya adalah jembatan yang menjaga agar identitas Palestina tetap hidup. Indonesia siap mendukung agar suara budaya, karya seni, dan memori kolektif Palestina terus bergema, meskipun tengah menghadapi penghancuran fisik dan kemanusiaan,” ungkapnya.

Lebih jauh, Fadli menilai pidato Presiden Prabowo di PBB juga menegaskan konsistensi politik luar negeri Indonesia.

Sejak awal kemerdekaan, Indonesia telah menempatkan dukungan terhadap Palestina sebagai amanat konstitusional dan moral. Dalam forum global ini, Indonesia tidak hanya hadir sebagai negara anggota, melainkan tampil sebagai bangsa yang berani menegaskan posisi di hadapan dunia.

Baca juga: Warga di Tepi Barat rayakan pengakuan Barat atas Negara Palestina

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |