Pelatihan Al Quran bahasa isyarat bukti pendidikan hadir untuk semua

1 hour ago 1
Pendidikan yang kita berikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari upaya kita untuk mencerdaskan bangsa dan memberikan hak konstitusional mereka sebagai warga negara

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk pertama kalinya menyelenggarakan pelatihan Al Quran bahasa isyarat bagi para pengajar sebagai bukti komitmen pendidikan hadir untuk semua, termasuk bagi teman-teman tuli dan disabilitas.

"Ini sebuah inisiatif yang perlu terus kita tingkatkan sebagai bukti dan komitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu untuk semua. Pendidikan yang kita berikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari upaya kita untuk mencerdaskan bangsa dan memberikan hak konstitusional mereka sebagai warga negara," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Jakarta, Rabu.

Mu'ti menegaskan ke depan, acara tersebut akan diselenggarakan secara reguler, termasuk di sekolah-sekolah inklusi. Selain itu, para pengajar Al Quran bahasa isyarat nantinya juga akan diupayakan mendapatkan sertifikat.

Baca juga: Baznas tingkatkan pendidikan agama disabilitas lewat Al-Quran isyarat

"Barangkali nanti perlu dipikirkan juga untuk mereka (pengajar) mendapatkan sertifikat. Saya kira ini kan juga penting karena merupakan keterampilan yang memang juga memerlukan keahlian khusus, karena bahasa isyarat untuk Al Quran merupakan bidang keahlian baru yang bisa terus kita tingkatkan menjadi bagian dari kompetensi yang perlu semakin diperbanyak," paparnya.

Selama ini, menurutnya, Indonesia masih kekurangan tutor atau pengajar Al Quran bahasa isyarat, sehingga ke depan perlu ada peningkatan jumlah pengajar serta peningkatan kapasitas bagi mereka untuk mewujudkan pendidikan bangsa yang lebih inklusif.

"Memang selama ini kita tutornya masih kekurangan, tadi ada beberapa dari sekolah luar biasa, mudah-mudahan nanti di sekolah-sekolah inklusi yang memang ada murid berkebutuhan khusus juga mendapatkan pelayanan sebagaimana mereka yang memiliki kemampuan normal di sekolah-sekolah inklusif itu. Ke depan akan semakin banyak yang bisa kita berikan untuk saudara-saudara kita, generasi muda bangsa yang berkebutuhan khusus," tuturnya.

Baca juga: Al Quran bahasa isyarat tak lepas dari peran diplomasi Indonesia

Sementara itu, salah satu pengajar dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Jakarta, Novita, mengaku pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya maupun seluruh guru yang hadir.

"Selama 10 tahun di SLB Negeri 2 Jakarta, saya ajarkan anak-anak membaca Al Quran dengan bahasa verbal, ternyata saya baru sadar kalau itu sama saja dengan mendzolimi anak-anak saya untuk membaca, karena saya paksa mereka untuk mengerti," katanya.

Ia berkomitmen akan menularkan ilmu-ilmu yang didapatkan selama pelatihan bagi seluruh pengajar tunarungu.

"Ilmu ini akan jadi oleh-oleh, bagaimana mengajarkan anak-anak mengaji untuk semua pengajar tunarungu. Saya berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti di sini, untuk memberi kesempatan bagi semua guru tunarungu di Indonesia agar bisa belajar mengenai hal ini," ucap Novita.

Baca juga: Kemenag luncurkan program Tadarus Al Quran isyarat saat Ramadhan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |