Washington (ANTARA) - Tersangka pembunuhan aktivis konservatif Amerika Serikat Charlie Kirk, Tyler Robinson, akan didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan mungkin menghadapi eksekusi di Negara Bagian Utah, kata Jaksa Agung AS Pam Bondi.
"Mereka akan mendakwanya untuk pembunuhan tingkat pertama. Dan secara hukum masih terlalu dini untuk mengatakannya, tapi saya rasa Gubernur telah mengatakannya, mereka ingin memberikan hukuman mati, yang benar-benar masih berlaku di Utah," kata Bondi dalam wawancara dengan Fox News.
Bondi juga mengemukakan bahwa Utah hingga kini masih memiliki regu tembak untuk pelaksanaan hukuman mati.
Menurut Bondi, dakwaan tersebut akan diajukan pada Selasa atau akhir pekan ini.
Bondi menjelaskan bahwa DNA tersangka ditemukan pada senjata pembunuhan yang ditemui di tempat kejadian perkara.
Di saat yang sama, Departemen Kehakiman AS dapat mengajukan tuntutan federal terhadap pembunuh Kirk jika dianggap perlu untuk meminta pertanggungjawaban penuhnya.
Sementara itu, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan tersangka telah mengaku kejahatannya melalui pernyataan tertulis dan sebelumnya menyatakan niatnya untuk melakukan kejahatan tersebut.
Pendukung Trump, politisi konservatif, dan aktivis Charlie Kirk, tewas tertembak pada 10 September dalam sebuah acara massal di Universitas Utah Valley. Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Kirk menentang bantuan ke Ukraina, menyebut Volodymyr Zelenskyy sebagai penghalang perdamaian dan "boneka CIA". Ia juga menekankan bahwa Krimea selalu menjadi bagian dari Rusia.
Sumber: Sputnik/RUA Novosti-OANA
Baca juga: Gubernur Utah sebut pembunuh Kirk tidak punya riwayat sakit mental
Baca juga: Discord bantah tersangka penembak Charlie Kirk gunakan platformnya
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.