Mosaic Indonesia pasang energi terbarukan di Masjid Buya Syafii Maarif

5 hours ago 2

Padang (ANTARA) - Muslims for Shared Action on Climate Impact (Mosaic) Indonesia kembali memperluas program sedekah energi dengan memasang panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif yang terletak di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Pemasangan panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif di Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung ini bertujuan untuk mengalihkan energi kotor menjadi energi terbarukan," kata Perwakilan Mosaic Indonesia M. Syahdiladarama di Padang, Senin.

Syahdiladarama mengatakan program sedekah energi berlangsung sejak 2022 dan terus berlanjut hingga kini. Sebelumnya, Mosaic Indonesia memasang panel surya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Yogyakarta. Pada Maret 2025, lembaga itu melakukan hal yang sama di Jawa Barat.

Baca juga: BSI pasang 15 panel surya di masjid dan mushala NTT

Pemasangan panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif bukan tanpa alasan. Pertimbangan cahaya matahari hingga peran atau pengaruh rumah ibadah juga menjadi aspek yang disurvei oleh Mosaic Indonesia.

Selain itu, warga setempat, terutama di Sumpur Kudus Selatan juga kerap mengeluhkan pemadaman listrik, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk di Masjid Buya Syafii Maarif.

"Kami berharap panel surya ini bisa menggantikan posisi genset dan listrik yang lebih stabil," kata dia.

Yang terpenting, lanjutnya, bagaimana adzan terus berkumandang lima kali dalam sehari tanpa terganggu karena terputusnya aliran listrik. Tidak hanya mengalihkan penggunaan energi terbarukan, Mosaic Indonesia juga melatih warga setempat tentang panel surya.

Panel surya yang dipasang di Masjid Buya Syafii Maarif menggunakan panel 5.500 Watt Peak yang berfungsi mendukung kebutuhan listrik 3.500 Volt Ampere dengan dukungan baterai berkapasitas 9.600 Watt. Artinya, apabila baterai terisi penuh, mampu beroperasi sekitar satu setengah hari.

Pemasangan panel surya di masjid itu menggunakan sistem hybrid dimana energi surya menjadi sumber listrik utama, sementara PLN sebagai sumber energi cadangan apabila kondisi mendung dan panel tidak menyerap energi panas matahari dengan maksimal.

Baca juga: BAZNAS salurkan bantuan panel surya untuk Masjid di Maluku Barat Daya

Baca juga: Hutan Wakaf dinilai prospek strategis Indonesia jawab tantangan iklim

Sementara itu, Wali Nagari (kepala desa) Sumpur Kudus Selatan Khairul Basri mengatakan pemasangan panel surya bisa membantu masyarakat, terutama yang sering terdampak pemadaman listrik.

"Dengan adanya tenaga surya ini kami senang, biasanya dalam satu minggu ada lima hingga 10 kali listrik padam. Bahkan, ketika hujan, listrik padam bisa 24 jam," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |