Tangerang (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji meminta kader tim pendamping keluarga untuk memastikan makanan bergizi gratis (MBG) dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui atau anak non-PAUD, bukan anggota keluarga lainnya.
"Jangan sampai MBG ini dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya. Ini tugas kader TPK di setiap daerah dalam melakukan pemantauan," kata dia usai acara pemberian MBG kepada ibu menyusui di Tigaraksa, Tangerang, Banten, Senin.
Ia mengatakan kegiatan pemantauan ini bukan hal yang gampang. Sebab menu dari MBG tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil atau ibu menyusui atau anak non-PAUD.
Manfaat lain dari MBG ini, kata Wihaji, adalah menekan kasus stunting yang sedang digencarkan oleh Presiden Prabowo dengan penanganan dari hulu.
"Kalau makanan itu dikonsumsi anggota lain, maka nanti akan tidak kena sasaran. Maka itu, pemantauan penerima manfaat mengkonsumsi MBG adalah hal utama," ujarnya.
Baca juga: Ekonom: Pertanian dan MBG jaga ekonomi RI di tengah perang tarif
Sementara itu dari pantauan lapangan yang dilaksanakannya, sasaran penerima manfaat sudah sesuai. Begitu juga dengan menu makanan yang diberikan telah merujuk pada aturan dari Kementerian Kesehatan.
"Tugas kami di Kemendukbangga untuk melakukan pemantauan dari mulai distribusi, makanan dikonsumsi oleh penerima manfaat hingga perkembangan dari ibu hamil dan menyusui," ujarnya.
Menteri juga mengatakan pendistribusian MBG menggunakan sepeda motor pada hari ini karena disesuaikan dengan tugas kader nantinya dalam menjangkau gang pemukiman warga.
"Ini lebih efektif dan bisa masuk ke gang serta lebih efisien jika dibandingkan menggunakan mobil yang anggarannya pasti besar," ujarnya.
Baca juga: Menteri instruksikan 6.000 kader pantau distribusi MBG untuk ibu hamil
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025