Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Mesir dan Bahrain menggelar pembicaraan pada Kamis (13/2) untuk membahas persiapan penyelenggaraan KTT Darurat Arab mengenai situasi di Jalur Gaza.
Pertemuan antara Badr Abdelatty dan Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif Al-Zayani, berlangsung di Paris, Prancis, di sela-sela pertemuan tingkat menteri terkait Suriah.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir, pembicaraan kedua menteri tersebut menyoroti perkembangan terbaru di Gaza serta upaya Mesir dalam mempertahankan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel di wilayah tersebut.
Kedua menlu itu menegaskan pentingnya melanjutkan upaya pemulihan dan rekonstruksi Gaza tanpa menggusur warga Palestina dari tanah mereka, kata kementerian tersebut.
Pekan lalu, Mesir mengumumkan akan menjadi tuan rumah KTT Darurat Arab pada 27 Februari di Kairo untuk membahas perkembangan terkini Palestina.
Langkah ini diambil menyusul usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain guna membangun apa yang ia sebut sebagai “Riviera Timur Tengah.”
Usulan tersebut mendapat kecaman luas dari rakyat Palestina, negara-negara Arab, serta banyak negara di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Perjanjian gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan sementara perang Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta menyebabkan kehancuran besar di wilayah Palestina itu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Mesir usulkan rekonstruksi Gaza tanpa memindahkan rakyat Palestina
Baca juga: Mesir akan gelar KTT Arab darurat soal isu Palestina pada 27 Februari
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025