Mensos: Pelaksanaan sekolah rakyat bisa gunakan balai-balai Kemensos

1 month ago 7
Untuk tempat, Kemensos kebetulan punya beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat untuk memulai sekolah ini. Di beberapa tempat, balai-balai itu kan bagus...

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan penyelenggaraan sekolah rakyat untuk masyarakat miskin dapat menggunakan balai-balai yang dimiliki oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

"Untuk tempat, Kemensos kebetulan punya beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat untuk memulai sekolah ini. Di beberapa tempat, balai-balai itu kan bagus, sudah siap semua gedungnya," kata Mensos Saifullah Yusuf ketika ditemui media usai pertemuan dengan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai di Jakarta, Selasa.

Terkait penyelenggaraannya, Mensos mengatakan sudah mendengarkan masukan dari banyak pihak, termasuk Prof Mohammad Nuh, yang menjadi Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014.

Baca juga: Mensos: Lulusan sekolah rakyat diharapkan jadi agen perubahan

Pihaknya juga sudah meninjau beberapa sekolah, termasuk di Sukohargjo, yang memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga miskin ekstrem untuk mengenyam pendidikan.

Dia menyebut akan melaporkan masukan dan tinjauan terkait penyelenggaraan sekolah rakyat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto agar sesuai dengan harapan Presiden.

Pihaknya juga memastikan akan bekerja sama dengan kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), terkait rencana tersebut.

Baca juga: Mendikdasmen: Sekolah rakyat wujudkan pendidikan bermutu untuk semua

"Kita ingin memutus mata rantai kemiskinan lewat pendidikan dan kesempatan yang lebih luas kepada mereka, dimana nanti kriteria pertamanya itu untuk masuk, disamping yang lain-lain adalah dari keluarga miskin," kata Mensos.

Terkait jumlah yang bisa mengenyam pendidikan ketika dilakukan implementasi sekolah rakyat tersebut, Mensos menyebut akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai keluarga miskin ekstrem. Menurut data BPS pada Maret 2024 penduduk miskin ekstrem mencapai 0,83 persen dari total jumlah penduduk 281 juta jiwa.

"Terus terang ini saya masih pada tahap untuk mendalami konsepnya dulu ya. Belum sampai detail ke sana. Kalau misalnya konsepnya nanti sudah disetujui Presiden, maka akan ada tindak lanjut berikutnya," ujar Mensos Saifullah Yusuf.

Baca juga: Mensos sebut sekolah rakyat dapat memutus rantai kemiskinan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |