Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan ratusan orang guru yang mundur karena tidak memenuhi panggilan penugasan untuk mengajar adalah mereka yang diterima di Sekolah Rakyat yang belum beroperasi.
"Ya, karena sekolahnya belum beroperasi, sehingga kami pastikan tidak mengganggu kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah maupun matrikulasi," kata Mensos Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos) tercatat ada 143 guru dari total 1.469 guru yang telah lolos seleksi untuk mengajar di Sekolah Rakyat memilih mengundurkan diri atau tidak memenuhi panggilan penugasan.
Baca juga: Mensos: 50 ribu guru siap gantikan guru sekolah rakyat yang mundur
Alasan pengunduran diri guru didominasi oleh penempatan yang jauh dari domisili serta hasil optimalisasi formasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang membuat sejumlah guru ditempatkan daerah lain atau di luar provinsi asalnya.
"Mereka itu sudah dinyatakan lolos tapi tidak memenuhi panggilan. Ya, apapun itu kami menghargai keputusan para guru dan menyerahkan proses lanjutan sepenuhnya kepada BKN sebagai lembaga yang menangani status kepegawaian," kata Mensos Saifullah Yusuf
Meski begitu Mensos menegaskan bahwa Kementerian Sosial memastikan posisi guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri langsung digantikan oleh guru pengganti yang juga melalui proses seleksi resmi.
Baca juga: Mensos siapkan pengganti 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat
Mekanisme seleksi dan penggantian guru di Sekolah Rakyat jenjang SD-SMP-SMA dilakukan secara terstruktur oleh satuan tugas nasional yang melibatkan Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta panitia rekrutmen pegawai pemerintah.
"Guru yang lain tidak ada masalah, mereka menerima ketentuan yang melekat sebagai guru Sekolah Rakyat, salah satunya ya siap ditempatkan di mana saja itu," kata Mensos Saifullah Yusuf.
Baca juga: Kemensos tempatkan 14 guru untuk mengajar di Sekolah Rakyat Biak Papua
Baca juga: Muhaimin: Insya Allah tak kekurangan guru untuk Sekolah Rakyat
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.