Polisi mediasi konflik antara ormas dan penagih utang di Jakbar

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kepolisian memediasikan konflik berujung bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok penagih utang (debt collector) di Cengkareng, Jakarta Barat.

Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Tri Suhartanto, di Jakarta, Senin, menyebut bahwa melalui mediasi itu, kedua kelompok itu akhirnya sepakat untuk berdamai.

"Sudah dilakukan mediasi. Sampai dengan saat ini kedua kelompok sudah dalam keadaan yang kondusif dan damai. Jadi, tidak ada lagi kesalahpahaman," katanya.

Dengan adanya mediasi itu, Tri berharap kesalahpahaman salah satu kelompok yang menjadi awal bentrokan itu tidak kembali memicu konflik baru.

"Semoga perselisihan ini tidak menyebar kemana-mana," kata Tri.

Baca juga: Bentrokan antara ormas dan penagih utang terjadi di Cengkareng Jakbar

Kendati begitu, katanya, bentrokan itu sudah membuat kegaduhan bagi warga sekitar lokasi.

Namun, Tri memastikan tidak ada korban akibat insiden itu.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tenang, lantaran kondisi sudah terkendali.

"Namun, alhamdulillah hingga pada saat ini tidak ada korban. Jadi, perlu disampaikan kepada warga masyarakat untuk tenang dan memang tidak ada apa-apa," kata dia.

Sebelumnya, bentrokan fisik antara kelompok organisasi masyarakat (ormas) dengan sejumlah penagih utang (debt collector) terjadi di Jalan Outer Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin siang.

Baca juga: Polisi dalami penyebab bentrokan dua kelompok di Kelapa Gading

Bentrokan itu berawal dari kesalahpahaman salah satu kelompok.

Imbas kesalahpahaman itu, salah satu kelompok menyerang kelompok lainnya.

Kendati tidak korban, bentrokan ricuh itu memicu kegaduhan warga sekitar lantaran melibatkan lemparan batu serta benda tumpul lainnya.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |