Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan sejumlah dorongan dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dengan perwakilan Komisi Antarpemerintah ASEAN tentang Hak Asasi Manusia (AICHR) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menuturkan pertemuan tersebut sebagai platform yang mencerminkan komitmen bersama untuk menegakkan dan memajukan hak asasi manusia di kawasan tersebut.
"Platform ini mencerminkan komitmen bersama kita untuk menegakkan dan memajukan hak asasi manusia di kawasan ini," kata Sugiono dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan promosi dan perlindungan hak asasi manusia merupakan proses yang berkelanjutan. Meskipun demikian, tekad kolektif tersebut harus diimbangi dengan kemajuan yang nyata.
"Saya melihat beberapa perbaikan utama untuk arah masa depan AICHR," ujarnya.
Menlu Sugiono mendorong AICHR untuk lebih responsif, dan membantu negara-negara anggota untuk menutup kesenjangan antara komitmen dan dampak nyata, terutama dalam Rencana Kerja Lima Tahun berikutnya, sejalan dengan Visi Komunitas ASEAN 2045.
Baca juga: Menlu RI tegaskan pentingnya langkah konkret majukan HAM di ASEAN
AICHR juga harus memperdalam kolaborasi dengan badan-badan sektoral ASEAN lainnya, seperti memerangi kejahatan transnasional, termasuk perdagangan manusia, dan degradasi lingkungan.
Selanjutnya, AICHR juga didorong untuk memimpin dengan memberi contoh, melalui dialog yang inklusif, menolak standar ganda termasuk dalam situasi seperti Palestina, dan membina kemitraan dengan pemangku kepentingan eksternal.
"Kami mengapresiasi keberhasilan Dialog Hak Asasi Manusia ASEAN ke-6 tahun lalu, yang menegaskan kembali kematangan ASEAN yang semakin meningkat dalam menangani isu-isu hak asasi manusia secara konstruktif," tuturnya.
"Kami menantikan dialog ke-7 tahun ini dan mendorongnya untuk berfungsi sebagai ruang untuk berbagi solusi inovatif," imbuhnya.
Menlu mendorong negara-negara di kawasan untuk terus menjunjung tinggi martabat manusia dalam menanggapi krisis yang kompleks.
"Dan dalam hal ini, kami mencatat peluncuran Pedoman tentang Prinsip Anti-Penghukuman: sebuah contoh nyata tentang bagaimana keadilan dan hak asasi manusia dapat maju beriringan," katanya.
Selain itu, Indonesia juga menyambut baik Deklarasi ASEAN tentang Hak atas Lingkungan yang Aman, Bersih, Sehat, dan Berkelanjutan.
Secara keseluruhan, Sugiono menuturkan forum tersebut sebagai tonggak penting dalam mengintegrasikan hak asasi manusia dengan tujuan pembangunan.
Hal itu harus ditindaklanjuti dengan memastikan keadilan iklim dan perlindungan yang lebih besar bagi mereka yang berada dalam situasi rentan.
Indonesia menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap mandat AICHR: melalui reformasi kelembagaan, penyelarasan hukum, dan peningkatan kolaborasi regional, untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal.
Baca juga: Sugiono soroti pentingnya konsistensi ASEAN jaga kawasan bebas nuklir
Baca juga: AMM ke-58: Para menlu ASEAN bahas nuklir hingga pembangunan Palestina
Pewarta: Katriana
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.