Mendukbangga: Layanan KB di tempat kerja penuhi hak perempuan

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan layanan KB (kontrasepsi) di tempat kerja adalah wujud pemerintah memenuhi hak-hak kesehatan reproduksi dan produktivitas perempuan.

"Kemendukbangga/BKKBN menyasar perempuan karena ini bentuk keberpihakan negara. Hak reproduksi bukan hanya soal kesehatan, melainkan juga soal kesempatan dan produktivitas," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Wihaji menyampaikan hal tersebut dalam peresmian pelayanan KB serentak di tempat kerja pada Rabu (7/5) yang dipusatkan di PT Raindo Putra Lestari, Pasuruan, Jawa Timur. Sebanyak 471 industri di seluruh Indonesia yang mempekerjakan 299.341 pasangan usia subur (PUS) mengikuti pelayanan tersebut.

Ia mengatakan, dengan kontrasepsi gratis yang tepat, para pekerja perempuan bisa merencanakan pembangunan keluarganya sekaligus tetap aktif secara ekonomi.

Baca juga: 515 buruh Jepara terima layanan akseptor KB gratis di tempat kerja

Wihaji berharap kegiatan pelayanan seperti ini dapat terus berkelanjutan dan berkembang, mengingat masih banyak potensi perusahaan baik mikro, kecil, menengah, maupun besar di Indonesia yang bisa mengimplementasikan program ini serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat.

"Ini dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan pekerja maupun bagi peningkatan produktivitas perusahaan," ujar dia.

Menurut Wihaji, pelayanan KB di tempat kerja selain menjadi bentuk efisiensi, juga wujud kepedulian negara dan perusahaan terhadap pekerjanya.

"Ini bukan hanya program kesehatan, melainkan juga investasi kesejahteraan karena perempuan yang sehat secara reproduksi akan membawa dampak besar bagi keluarga dan masa depan anak-anak mereka," tuturnya.

Baca juga: 1.327 pekerja rokok di Kabupaten Kudus ikuti program KB

Dalam pelayanan KB di PT. Raindo Putra Lestari tersebut, sebanyak 121 akseptor yang merupakan karyawati dan warga sekitar pabrik menerima layanan KB mulai dari pil, suntik, hingga implan. Pelayanan akan terus berlangsung selama tiga hari pada 7-9 Mei 2025 dengan target nasional mencapai 40 ribu akseptor.

Pelayanan KB di tempat kerja dilakukan untuk mendekatkan akses para pekerja, khususnya pekerja perempuan agar semakin mudah dan murah dalam mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tengah padatnya jam kerja mereka.

Selain itu, ketersediaan pelayanan KB di tempat kerja juga menjadi salah satu bentuk perhatian perusahaan untuk menjamin kesejahteraan karyawan serta menunjang produktifitas para pekerja.

Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional itu merupakan bentuk kolaborasi dan kepedulian pemerintah kepada para pekerja perempuan agar mereka tetap menjaga kesehatan reproduksi melalui pelayanan KB yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Baca juga: Kemnaker berkolaborasi dengan BKKBN dukung pelayanan KB pekerja

Kehadiran lintas pihak tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pelayanan KB bukan hanya isu kependudukan, melainkan juga meningkatkan kesejahteraan pekerja dan pembangunan manusia.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |