Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berharap Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) dapat aktif memberikan rekomendasi tentang praktik sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memiliki 17 layanan.
“Tidak usah basa-basi sama saya. (Beri gambaran seperti) ‘Pak Menteri, itu praktiknya begini, lho, di lapangan,’” kata Menaker Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan upaya strategis lain untuk mereformasi K3, yakni penyusunan dan pembaruan regulasi K3 sebagai peta jalan revisi UU No. 1 Tahun 1970, yang dibarengi dengan penguatan profesionalisme Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji K3.
Selain itu, Menaker menilai reformasi ekosistem dengan meningkatkan peran serta masyarakat, asosiasi profesi, Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB), lembaga K3, perguruan tinggi, dan pemerhati K3.
“Kita sudah mengarah kepada persiapan sertifikasi ahli K3, kita kembalikan ke LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi),” ujarnya.
Sementara itu, upaya lain adalah dengan menggandeng pihak-pihak terkait untuk lebih menggaungkan K3 bagi pekerja dan perusahaan, seperti ajang Safe Work Indonesia yang digelar pada 24-26 September 2025 ,di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Ajang ini menghadirkan berbagai solusi, produk, dan teknologi terkini di bidang K3. Tahun ini, Safe Work Indonesia 2025 juga menjadi tuan rumah Indonesia Occupational Safety and Health Forum (Indonesia OSH Forum) yang diselenggarakan bekerja sama dengan Indonesian Network of Occupational Safety and Health Professionals (INOSHPRO).
“Safe Work Indonesia tidak hanya bertujuan memperkenalkan produk dan teknologi terbaru, tetapi juga menjadi wadah berkumpulnya pelaku industri, pemangku kebijakan, pengguna, dan akademisi K3 di Indonesia. Melalui pameran dan forum ini, kami berharap tumbuh kesadaran akan pentingnya penerapan K3 sebagai budaya kerja, sekaligus mendorong terwujudnya lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan,” ujar Project Director Safe Work Indonesia 2025 Ferdian Lo.
Senada, Managing Director PT Mustika Pelita Media (MPM) Sofianto Widjaja mengatakan pihaknya ingin menekankan pentingnya upaya bersama dalam menurunkan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
“Safe Work Indonesia diharapkan menjadi platform strategis untuk mendorong peningkatan produktivitas dan keberlangsungan usaha, sekaligus memperkuat komitmen dunia industri dalam membangun budaya K3 yang lebih kokoh di Indonesia,” kata Sofianto.
Baca juga: Kemnaker Tegaskan Komitmen Transformasi Birokrasi dan Antikorupsi
Baca juga: Menaker Dorong Libatkan Serikat Pekerja untuk Reformasi Ekosistem, Uji dan Lisensi K3
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.