Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin meminta masyarakat melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan promosi haji tanpa antre.
"Kami mengajak masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi praktik penipuan atau promosi haji tanpa antre dengan jalur tidak resmi," katanya dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji 2025 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Senin.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran haji tanpa antre, haji langsung berangkat, atau haji tanpa daftar resmi.
"Ibadah haji hanya dapat dilakukan dengan visa haji resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Visa jenis lain seperti visa ziarah, visa kerja, atau visa turis tidak dapat digunakan untuk berhaji," ujar dia.
Menurut dia, setiap orang yang kedapatan berhaji tanpa visa haji resmi akan dikenai sanksi tegas dari Pemerintah Arab Saudi, termasuk penahanan, deportasi, hingga larangan masuk ke Arab Saudi selama beberapa tahun ke depan.
"Kami memohon masyarakat untuk tidak mempertaruhkan ibadah sucinya melalui jalur yang tidak sah," ucapnya.
Fauzin juga menyebutkan berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji (Siskohat), jumlah jamaah haji yang telah tiba di Arab Saudi sebanyak 57 kelompok terbang (kloter) atau 22.301 orang, dan hari ini rencana terdapat 5.114 calon haji diberangkatkan, terbagi dalam 13 kloter yang diterbangkan dari tanah air menuju Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Baca juga: Komnas Haji imbau masyarakat tak tergiur tawaran haji tanpa antre
Baca juga: Komnas Haji usul BPKH dan Danantara ambil peran pendanaan kampung haji
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025