Jakarta (ANTARA) - Organ hati berperang penting dalam proses detoksifikasi, produksi empedu, metabolisme nutrisi dan lainnya,sehingga menjadikan hati sebagai salah satu organ yang mendukung kesehatan tubuh.
Dikutip dari Hindustan Times, Kamis, gaya hidup kurang tepat mampu memperburuk kesehatan hati bahkan menyebabkan komplikasi serius bila tidak ditangani dengan tepat.
Konsultan Gastroenterologi Rumah Sakit PD Hinduja dan MRC, Khar Dr.Pawan Dhoble mengatakan pentingnya merubah gaya hidup untuk kesehatan hati, salah satunya dengan membatasi mengonsumsi olahan makanan tidak sehat.
Baca juga: 10 makanan yang dapat meningkatkan mood Anda
Baca juga: Lemak perut dapat memberikan manfaat kesehatan pada usia tertentu
Secara rinci, ia pun merekomendasikan makanan yang sebaiknya dikonsumsi yang meliputi sayuran daun hijau seperti bayam dan brokoli karena mampu membantu detoksifikasi dan mengurangi lemak hati.
Buah beri dan jeruk yang memiliki kandungan polifenol, menjadi antioksidan kuat untuk membantu mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan hati.
Selain itu, ikan salmon dan sarden mengandung omega-3 yang mampu meredakan peradangan dan lemak hati.
Oat dan lentil menjadi contoh biji-bijian utuh yang tinggi serat untuk meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh dan sensitivitas insulin.
Bawang putih dan bawang bombai juga dikenal mengaktifkan enzim pendukung detoksifikasi hati.
Kacang dan biji-bijian seperti kenari dan biji rami menjadi contoh asupan yang kaya vitamin E dan omega-3.
Bagi penggemar kopi, sebaiknya konsumsi kopi maksimal dua hingga tiga cangkir per hari.
Selain itu, rempah-rempah berupa kunyit yang dikenal karena kandungan kurkumin juga sebaiknya dikonsumsi karena bermanfaat lindungi hati dan antiinflamasi.
Baca juga: Merasa lelah terus? Hati-hati, bisa jadi tanda penyakit kronis
Lebih jauh, Dr.Dhoble menyarankan untuk menghindari sejumlah makanan berikut demi kesehatan hati yang meliputi, makanan yang digoreng an lemak jenuh seperti daging merah karena menyebabkan penumpukan lemak di hati.
Selain itu, karbohidrat olahan dan makanan manis berupa kue dan soda sebaiknya dikurangi untuk mencegah penumpukan lemak hati. Tak ketinggalan, alkohol juga mampu memperburuk cedera hati. Minuman manis juga sebaiknya dihindari.
Daging olahan seperti balon dan sosis memiliki kandungan hepatotoksik, tinggi nitrat, lemak dan natrium yang kurang baik bagi kesehatan hati.
Suplemen dan pengobatan herbal yang berlebihan sebaiknya juga dihindari terlebih bila produk belum terdaftar secara resmi dan memiliki dosis tinggi, hal ini mampu membebani kinerja hati.
Dia pun merekomendasikan beberapa hal yang amat dilakukan untuk menjaga kesehatan hati yang meliputi mencapai berat badan ideal, pasalnya penurunan berat badan sebesar 5 sampai 10 persen mampu mengurangi lemak hati.
Olahraga juga disarankan selama 150 menit per minggu untuk mendukung lemak hati dan metabolisme.
Kemudian skrining hepatitis B dan C juga disarankan untuk mencegah kerusakan hati dan minum banyak air mampu mendukung detoksifikasi, ia menegaskan bahwa minuman manis dan kafein sebaiknya dibatasi.
Menerapkan pola tidur teratur serta mengelola stres dengan baik mampu menjaga metabolisme hati.
Baca juga: Ahli: Waspada Hepatitis B dan C bisa rusak hati tanpa gejala awal
Baca juga: Studi ungkap pria rentan meninggal akibat sindrom patah hati
Baca juga: Hati-hati! ini 6 Jenis bakteri penyebab umum keracunan makanan
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.