Kopdes Merah Putih didorong jadi garda terdepan transisi energi

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah bersama Yayasan Rumah Energi mendorong Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai instrumen utama untuk memacu transisi energi bersih, dengan memanfaatkan 80 ribu unit kopdes dalam pemerataan akses.

Direktur Eksekutif Rumah Energi, Sumanda Tondang dalam pernyataan di Jakarta, Jumat menyampaikan koperasi desa memiliki posisi strategis untuk menjadi agen perubahan energi bersih, salah satunya dengan melibatkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan 100 gigawatt (100 GW) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Target pemerintah 100 gigawatt energi terbarukan, dengan kontribusi 80 persen melalui Koperasi Desa Merah Putih menjadi upaya yang sejalan dengan target ketahanan pangan," kata dia.

Disampaikan dia, pihaknya pada Kamis (25/9) menyelenggarakan diskusi terkait penguatan kopdes dalam PSN 100 GW PLTS dengan Kementerian ESDM, Kementerian Koperasi dan pihak lainnya.

Baca juga: Kementerian ESDM: PLTS atap jadi kunci untuk capai bauran EBT

Melalui diskusi ini, tersusun sejumlah rekomendasi strategis dan model bisnis koperasi energi bagi pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi, terkait kebijakan pengelolaan PLTS berkelanjutan berbasis koperasi.

Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi lintas aktor yakni pemerintah, akademisi, sektor swasta,masyarakat sipil, dan gerakan koperasi untuk memperkuat ekosistem pengembangan koperasi hijau di Indonesia.

Kepala Balai Besar Survei dan Penguatan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Harris menyampaikan pengelolaan PLTS oleh koperasi bisa mendukung aktivitas produktif masyarakat desa, seperti penyediaan listrik untuk cold storage nelayan atau pompa air pertanian berbasis tenaga surya.

“Faktanya ada banyak desa yang sudah ada koperasinya namun belum ada listriknya. Sehingga potensi koperasi bisa membentuk atau mengelola penyediaan listrik PLTS sangat berpotensi," ucapnya.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |