Jakarta (ANTARA) - Keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin investasi global, menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal.
Hal itu, kata Hekal, dikarenakan Danantara dalam beberapa bulan terakhir aktif membangun kemitraan global, termasuk dengan berbagai Sovereign Wealth Fund (SWF) dari luar negeri.
“Menurut saya, langkah Danantara ini sangat bagus. Memang inilah peran yang kita harapkan dari Danantara, menjadi pemandu investasi (investment guide), khususnya untuk investor-investor asing, baik itu institusi swasta maupun SWF dari luar negeri,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dirinya mengapresiasi peran Danantara yang menarik investor global ke Tanah Air, serta menyampaikan peran lembaga tersebut sebagai pemandu investasi sangat penting karena dapat memastikan arus modal yang masuk ke Indonesia terarah ke sektor yang menjadi prioritas nasional.
Ia memandang langkah itu juga merupakan salah satu bentuk diplomasi ekonomi yang sangat efektif, karena Indonesia bukan hanya menarik investasi, tetapi juga memperkuat posisi tawar di panggung global.
“Dalam waktu yang relatif singkat, Danantara sudah mampu menarik investasi dengan nilai miliaran dolar. Tentu ini menjadi sinyal positif bahwa Indonesia dipercaya sebagai tempat tujuan investasi jangka panjang,” ujar dia.
Keberhasilan awal ini, menurut Hekal, harus menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh. Ia berharap langkah membangun kemitraan internasional ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga terus ditingkatkan.
“Ke depan, kita harapkan langkah ini bisa terus dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan,” ujar dia.
Menurut Hekal, untuk menjawab tantangan ke depan, Danantara harus mampu menjadi investment leader yang mengambil peran utama dalam memandu dan mengarahkan arus investasi asing ke sektor-sektor prioritas di Indonesia.
“Saat ini, kita sedang 'take the charge' atau memimpin pertumbuhan ekonomi berbasis investasi, dan Danantara adalah salah satu instrumen utamanya,” ujar dia.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.