Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari membantah tudingan organisasinya telah mengintimidasi atlet kickboxing saat SEA Games Thailand 2025.
Anggota Komite Eksekutif KOI Krisna Bayu dan Antonius Adi Wirawan pernah dituding mengintimidasi atlet kickboxing, Andi Mesyara Jerni Maswara.
Masalah ini berawal saat Jerni melalui media sosialnya mengatakan dirinya ditekan oleh oknum KOI untuk menghapus unggahannya yang mengatakan dirinya dicurangi pada SEA Games tahun ini.
"Apa yang dilakukan oleh Saudara (Krisna) Bayu itu telah berkoordinasi dengan PB Kickboxing Indonesia, yang harusnya atlet ini tidak dikasih medali. Jadi akhirnya medali itu berkat diplomasinya saudara Bayu akhirnya bisa diberikan," kata Okto di Jakarta pada Rabu.
"Seharusnya medali itu diberikannya kepada KOI karena AKC (Asia Kickboxing Confederation)-nya, federasinya tidak mau memberikan kepada atletnya. Karena atletnya masang media sosial yang dianggap tidak berkenan di aturan dari AKC," lanjutnya.
Jerni adalah pemenang medali perunggu kickboxing kelas 50 kg putri.
Baca juga: Ketum KOI jelaskan kisruh manajer kickboxing saat SEA Games 2025
"Dan aturan itu ada. Jadi saya sekali lagi menghimbau kepada semua pihak, baca aturan. Jadi kita dalam hidup itu kan ada aturannya, baca itu aturannya. Dan aturan itu jangan dilanggar, karena setiap aturan, pasti ada konsekuensinya," tegas Okto.
Pernyataan KOI diamini oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI), Ngatino yang mengklaim tudingan itu tidak benar.
"Kejadiannya kan AKC, karena ada permintaan dari panitia tuan rumah, ada (unggahan Jerni) yang beredar itu. Kemudian AKF meminta kami agar tidak akan memberikan medali ke Indonesia, khusus nomor itu, sepanjang itu tidak dihapus masalah atau tidak meminta maaf," kata Ngatino melalui Zoom.
Selain masalah unggahan Jerni, kickboxing juga sempat menarik perhatian publik setelah Rosi Nurasjati mengaku manajer tim kickboxing dalam SEA Games 2025. Ternyata dia tidak mendapat penugasan dari KOI dan PP KBI, dan justru mendapatkan sanksi dari WAKO (The World Kickboxing Association).
Rosi kemudian datang ke Bangkok dan menemui para atlet kickboxing di hotel para atlet. Ia kemudian dipulangkan ke Indonesia karena secara resmi bukan anggota kontingen Indonesia.
Baca juga: Kickboxing sumbang satu emas dan perak, serta empat perunggu
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































