Ibadah Malam Kudus di Jayawijaya berjalan aman dan lancar

2 hours ago 3

Wamena (ANTARA) - Pelaksanaan ibadah Malam Kudus di gereja-gereja Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan berjalan aman, lancar dan tertib.

Seperti pelaksanaan ibadah Malam Kudus pada Rabu malam di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Immanuel serta GKI Bethlehem Wamena serta gereja lainnya di daerah setempat, tampak berlangsung aman dan khidmat.

Collegium Pastoral (CPF) Arnaldo Tahapary di Wamena mengatakan Malam Kudus penuh makna, yakni malam yang penuh dengan keheningan umat Kristiani dalam menyambut kelahiran Juru Selamat Yesus Kristus.

“Malam ini orang-orang di seluruh dunia termasuk di Indonesia, terkhusus di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sedang bersyukur, bersuka cita dalam sebuah keheningan dalam menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dunia,” katanya.

Dia menceritakan kisah orang Majus yang merupakan tokoh bijaksana yang mencari dan memberi penghormatan kepada bayi Yesus setelah kelahiranNya, mengikuti bintang penunjuk jalan dan membawa hadiah berharga berupa emas, kemenyan dan mur untuk mengakui Yesus sebagai raja orang Yahudi.

“Mereka adalah cendekiawan atau ahli bintang, filsuf, pendeta yang bukan Yahudi, berasal dari wilayah seperti Persia/Babilonia, melambangkan umat manusia yang mencari Kristus. Kisah mereka dirayakan dalam Kristen saat Epifani pada 6 Januari dan menjadi teladan ketaatan serta penyembahan,” ujarnya.

Dia menjelaskan orang Majus mempersembahkan tiga unsur yakni emas yang merupakan arti raja, kemenyan atau keilahian/imam dan mur ialah penderitaan/kematian.

“Emas melambangkan kekayaan, kemuliaan dan martabat seorang raja, merujuk pada peran Yesus sebagai raja di atas segala raja. Kemenyan yang digunakan dalam ritual keagamaan dan persembahan korban di bait suci melambangkan keilahian Yesus dan perannya sebagai Imam Besar yang menjadi perantara antara Allah dan manusia serta mur adalah getah wangi yang digunakan sebagai bumbu rempah-rempah, parfum, dan minyak urapan, termasuk untuk mempersiapkan jenazah sebelum penguburan,” katanya.

Dia menambahkan Allah setia pada janjiNya, apa yang telah dinubuatkan itu benar-benar terjadi pada kelahiran Yesus Kristus di Betlehem menandakan rencana keselamatan Allah itu tidak pernah gagal.

“Harapan manusia kelahiran Yesus atau Mesias itu lahir di tempat yang indah, istana dan sebagainya. Bahkan secara pandang bangsa Yahudi, kelahiran Mesias adalah kelahiran secara politik, dimana pemimpin yang dapat membebaskan mereka secara politik,” ujarnya.

Dia menyatakan Allah ingin menggenapi kehidupan manusia adalah kelahiran Mesias adalah tanda keselamatan dan pengharapan bagi seluruh umat manusia.

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |