Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi perikanan pada 2026 mencapai sebesar 25,84 juta ton.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono di Jakarta, Senin, mengatakan target tersebut merupakan salah satu target utama KKP dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2026.
Berdasarkan hasil trilateral meeting antara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), KKP, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), telah ditetapkan target kinerja utama KKP pada RKP 2026, di antaranya peningkatan luas kawasan konservasi perairan menjadi 30,7 juta hektare (ha).
Kemudian, target produksi garam nasional mencapai 2,5 juta ton, lalu nilai tukar nelayan 106-108, nilai ekspor hasil perikanan sebesar 6,7 miliar dolar AS.
"Pertumbuhan PDB Perikanan (2026) di rentang 4-6 persen," tambah Trenggono.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menegaskan RKP 2026 menjadi panduan penting untuk menjaga arah pembangunan nasional dalam situasi global yang penuh ketidakpastian.
Menurut dia, tantangan global dan ketimpangan antarwilayah hanya dapat diatasi melalui transformasi menyeluruh dan kolaborasi lintas sektor.
Strategi Kementerian PPN/Bappenas adalah memastikan transformasi menyeluruh, dari sosial, ekonomi, hingga tata kelola, agar Indonesia mampu menghadapi dinamika global dan tetap tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan.
Tema RKP 2026 menitikberatkan pada kedaulatan pangan dan energi, serta penguatan ekonomi yang produktif dan inklusif sebagai fondasi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Rachmat menekankan tentang urgensi keterlibatan seluruh pihak dalam menjalankan RKP 2026 secara menyeluruh yang harus diterjemahkan dalam kebijakan di setiap tingkat.
Baca juga: KKP ajukan tambahan anggaran untuk empat program prioritas 2026
Baca juga: Menteri KP siap diversifikasi pasar baru untuk ekspor perikanan
Baca juga: KKP catat produksi perikanan triwulan I/2025 tumbuh 2 persen
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.