Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk memperkuat penerapan digitalisasi bagi industri kecil menengah (IKM) komponen otomotif nasional.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Kamis menyatakan kerja sama penguatan digitalisasi bagi IKM komponen otomotif ini dilakukan mengingat subsektor tersebut tengah menghadapi tantangan dari dampak situasi ekonomi global yang menuntut peningkatan efisiensi dan produktivitas.
"IKM komponen otomotif harus memenuhi QCD (Quality, Cost, and Delivery) yang dipersyaratkan. Untuk itu perlu adanya kerja sama dan kolaborasi sehingga pembinaan IKM dapat berjalan sinergi, efektif, dan berkelanjutan,” katanya.
Reni mengatakan, tindak lanjut dari kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan fasilitasi matchmaking antara IKM komponen otomotif dengan Sistem Integrator yang merupakan salah satu startup teknologi asal Indonesia yang digelar pada 25 Februari hingga 28 Maret 2025.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Dini Hanggandari menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk mendorong digitalisasi dan otomatisasi yang dapat meningkatkan produktivitas bagi IKM komponen otomotif.
“Melalui proses matchmaking tersebut telah dihasilkan delapan pasangan antara delapan IKM komponen otomotif dengan enam startup teknologi terpilih,” kata Dini.
Pasangan yang dihasilkan dari proses matchmaking tersebut adalah PT. Armeta Kreasi Mandiri dengan PT. Trimitra Nusantara Sakti, PT. Eran Plastindo Utama dengan Ragdalion Technology, PT. Arkha Industries Indonesia dengan PT. Sopwer Teknologi Indonesia, serta PT. Laksana Tekhnik Makmur dengan PT. Sopwer Teknologi Indonesia.
Selanjutnya, PT. FNF Metalindo Utama dengan Ragdalion Technology, PT. Itori Kreasindo Perkasa dengan PT. Stechoq Robotika Indonesia, PT. Sebastian Jaya Metal dengan PT. Takodam Ciptamandiri Nusantara, dan PT. Sugi Jaya Utama dengan PT. MyEco Teknologi Nusantara.
Dini menambahkan, setiap startup yang terpilih akan melaksanakan proyek implementasi teknologi yang dibiayai oleh JICA.
“Adapun total anggaran untuk delapan proyek implementasi teknologi tersebut adalah sebesar Rp1,2 miliar,” katanya.
Baca juga: PIDI 4.0 akselerasi digitalisasi di sektor industri otomotif
Baca juga: Pengamat: UMKM perlu didorong masuk ke rantai pasok otomotif
Baca juga: Gaikindo sampaikan perlunya kajian risiko dalam perbaikan aturan TKDN
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025