Kemenag luncurkan Foremost strategi pembinaan keluarga berbasis masjid

2 months ago 19
Masjid harus kita reorientasikan sebagai pusat pemulihan jiwa dan pembentukan karakter umat. Dalam konteks itu keluarga adalah pilar utama

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan program ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Kemenag dalam memperkuat peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat ketahanan keluarga.

"Masjid harus kita reorientasikan sebagai pusat pemulihan jiwa dan pembentukan karakter umat. Dalam konteks itu keluarga adalah pilar utama," ujar Menag Nasaruddin Umra di Jakarta, Rabu.

Menurut Menag, krisis spiritual dan sosial yang dihadapi masyarakat saat ini tidak bisa hanya diatasi melalui pendekatan sektoral. Diperlukan peran strategis institusi keagamaan, kata dia, terutama masjid, untuk menjangkau langsung keluarga sebagai inti masyarakat.

"Masjid bukan hanya tempat shalat, masjid harus menjadi pusat layanan spiritual, edukasi, konseling, dan pembinaan keluarga," kata Menag.

Baca juga: Wamenag: Masjid harus jadi pusat pembinaan umat yang holistik

Menag berharap setiap masjid dapat menjadi tempat layanan rohani, ruang pemulihan batin, dan penguatan moral umat.

"Mari kita ubah cara pandang terhadap masjid. Dari tempat ritual menjadi pusat peradaban. Dari tempat berkumpul menjadi ruang membina dan menyatukan," kata Menag.

Sementara itu Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Abu Rokhmad menjelaskan Program Foremost akan menjadi model nasional pembinaan keluarga berbasis masjid.

"Foremost dirancang sebagai platform kolaboratif antara takmir masjid, penyuluh agama, dan mediator keluarga," ujar Abu.

Ia menambahkan masjid akan dilibatkan sebagai ruang pembinaan yang konkret, dengan agenda tetap seperti edukasi peran orang tua, bimbingan pranikah, konseling rumah tangga, hingga literasi ekonomi keluarga.

Baca juga: Kemenag: Perlu "reward" untuk pemda yang berkontribusi bagi masjid

"Ini program menyentuh akar persoalan keluarga modern," katanya.

Menurutnya, Foremost juga dirancang untuk menjawab isu-isu kontemporer seperti penurunan angka pernikahan, ketahanan keluarga, krisis pengasuhan anak, dan melemahnya ikatan spiritual dalam keluarga.

"Dengan pendekatan yang kontekstual dan berbasis nilai-nilai Islam, Foremost diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang untuk pembinaan keluarga Indonesia," kata dia.

Program ini akan dijalankan melalui kolaborasi dengan penyuluh agama Islam, lembaga takmir masjid, organisasi kemasyarakatan Islam, hingga lembaga pendidikan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag Arsad Hidayat menjelaskan bahwa peluncuran Program Foremost ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BP4 Pusat dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat.

"MoU ini menjadi dasar operasional program di lapangan," kata Arsad.

Baca juga: Wamenag: Masjid memiliki fondasi kuat bangun umat berbasis komunitas

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |