Jakarta (ANTARA) - Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya Fathony Rahman mengatakan, kebijakan terbuka (open) dan adaptif sangat penting agar inovasi dapat berkembang lintas batas.
“Peluncuran International Trade Barrier Index (TBI) hari ini mengingatkan kita bahwa kebijakan yang terbuka dan adaptif sangat penting agar inovasi dapat berkembang lintas batas,” ujarnya dalam Innovation Summit Southeast Asia 2025 di Jakarta, Selasa.
Saat ini, Indonesia disebut sedang menghadapi tantangan yang kompleks. Mulai dari ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, adaptasi iklim, dan perdagangan yang adil.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, dia menganggap inovasi tak bisa dilihat hanya sekedar sebuah aplikasi atau perangkat komputer saja, tetapi harus diperhatikan melalui lensa kebijakan, produk, dan proses.
Baca juga: Guangxi berupaya penuh genjot e-commerce lintas batas dengan ASEAN
Artinya, inovasi harus menawarkan solusi sesuai realitas, dengan proses sangat efisien, dan kebijakan yang memberikan kesempatan inovasi dapat berkembang.
Tercatat, rata-rata skor TBI pada tahun 2025 adalah 4,22 dari skala tertinggi 10 poin, dimana angka 10 menunjukkan hambatan perdagangan tertinggi.
Angka TBI tahun 2025 mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata tahun 2023 yang sebesar 3,95 poin. Indonesia sendiri memperoleh angka 7,11 pada tahun ini, yang berarti tingkat hambatan perdagangan cukup besar.
Menurut Fathony Rahman, kolaborasi antara universitas, pemerintah, sektor bisnis/swasta, dan masyarakat sipil penting untuk mencapai kemajuan yang lebih baik dalam menyelesaikan hambatan perdagangan dengan fokus berkontribusi langsung pada kebijakan.
Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan terus membuka pintu bagi ide-ide baru dari beragam suara, dan tujuan bersama.
Fathony meminta semua pembuat kebijakan membentuk lingkungan sebagai wadah kreativitas tumbuh subur, kemudian memimpin secara bertanggung jawab dan berinvestasi kepada masyarakat dengan dampak jangka panjang untuk sektor swasta.
Selain itu menginspirasi generasi mendatang agar menjadi lebih memiliki rasa penasaran yang tinggi, berani, serta berlandaskan nilai-nilai bagi para akademisi.
“Mari kita maju dengan keberanian, kerendahan hati, dan kerja sama,” kata Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025