Tangerang (ANTARA) - Jalan Raya Cipondoh, Kota Tangerang, Banten di depan Perumahan Ciledug Indah hingga Selasa, pukul 12.00 WIB, masih terendam banjir sehingga belum bisa dilalui kendaraan, dampak luapan Kali Angke.
"Akses jalan masih belum dilewati. Meski ada yang memaksa melintas, tetapi kendaraan secara mendadak mati," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Tangerang Mahdiar di Tangerang, Selasa.
Petugas dari Dinas Perhubungan terlihat sudah menutup akses jalan bagi mobil, sedangkan beberapa pengendara sepeda motor yang masih ingin melintas, terpaksa berputar balik karena arus banjir yang deras.
Warga yang ingin melintas, ada yang menggunakan layanan becak, gerobak, hingga delman. Warga sekitar ada yang menggunakan jasa dengan membayar Rp10 ribu per orang.
Baca juga: Banjir rendam permukiman di Curug Tangerang hingga mencapai 2 meter
Mahdiar mengatakan proses evakuasi untuk di Ciledug Indah masih berlangsung. Tim relawan gabungan juga terus berupaya membantu sebab banjir sejak malam hingga saat ini belum surut.
"Hingga kini belum surut. Masih fokus evakuasi warga agar demi keselamatan. Sebab cuaca mulai panas. Jadi perlu lokasi yang teduh agar kondisi badan fit meski kondisi rumah banjir," ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang telah menyiagakan lebih dari tujuh pompa portabel tambahan dan memaksimalkan 30 rumah pompa permanen yang tersebar di wilayah itu guna mengatasi banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Taufik Syahzeini mengatakan pihaknya juga sudah menerjunkan petugas secara bergantian untuk memastikan semua pompa berfungsi optimal.
“Petugas kami di lapangan terus memantau ketinggian air dan memastikan pompa portabel maupun rumah pompa bekerja 24 jam penuh,” kata dia.
Baca juga: Banjir tak surut, polisi rekayasa lalu lintas di Puri Kembangan
Baca juga: Pramono minta maaf kepada masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta
Baca juga: Bupati susun strategi percepatan tangani banjir-longsor landa Bogor
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
