Jakarta (ANTARA) - Jakarta menjadi pusat studi internasional dengan fokus pada hubungan budaya antara negara-negara di ASEAN dan China melalui peluncuran "Southeast Asia–China Cultural Studies Center" (SACCI) oleh Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Rektor IKJ Syamsul Maarif di Jakarta, Selasa, mengatakan, ide pembentukan SACCI berawal dari kunjungannya ke China sekitar tiga bulan lalu untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi di sana.
"Kalau hanya mengirim mahasiswa ke IKJ, itu skalanya pendidikan saja. Padahal penelitian dan pengembangan kajian budaya juga penting. Untuk itu, kita dirikan SACCI ini untuk mengkaji kolaborasi ASEAN-China dari berbagai aspek, khususnya budaya dan seni," katanya.
Menurut Syamsul, bahwa pusat kajian ini akan berkantor di Jakarta, tepatnya di lingkungan Taman Ismail Marzuki (TIM).
Selain akademisi dari IKJ, beberapa dosen dari Universitas Indonesia juga terlibat, meskipun dengan perspektif berbeda.
Baca juga: "Jakarta Dalam Warna" upaya Jakarta jadi kota kebudayaan
Syamsul menambahkan, keberadaan SACCI juga akan menjadi sarana pelestarian budaya Betawi yang memiliki keterkaitan erat dengan budaya China.
"Di IKJ ada Pusat Studi Betawi. Jakarta ini dipengaruhi dua budaya besar, China dan Arab, dan pengaruh China terasa cukup kental, termasuk di musik Betawi," ujarnya.
Ia menambahkan, pada pelaksanaan seminar yang mengusung tema "Cultural Continuities and Innovations in Southeast Asia–China Relations dihadiri peserta dari berbagai negara, termasuk Vietnam, baik secara langsung maupun daring.
Syamsul menegaskan, keberadaan SACCI sejalan dengan pembentukan citra Jakarta sebagai kota global.
"IKJ berkontribusi dalam ekosistem kebudayaan Jakarta. Pusat kajian ini bukan hanya untuk IKJ, tapi juga untuk Pemprov DKI dan bahkan nasional," katanya.
Baca juga: Festival Kali Pasir hadirkan seni dan budaya di kota global
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Puspla Dirdjaja optimistis, keberadaan SACCI akan memberikan dampak positif, khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan di IKJ serta memperluas jangkauan internasional kampus seni tersebut.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini. Mudah-mudahan IKJ dan kebudayaan di Jakarta ini tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri melalui karya-karyanya," kata dia.
Ia memastikan, program SACCI dapat bersinergi dengan kegiatan promosi seni dan budaya yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Prinsipnya kami mendukung dan berharap kegiatan yang ditampilkan IKJ bisa ikut memperkuat promosi Dinas Kebudayaan," imbuhnya.
Terkait fokus kajian SACCI yang melibatkan budaya ASEAN dan China, Puspla menuturkan, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta melihat peluang besar untuk mempromosikan budaya Betawi yang memiliki keterkaitan erat dengan budaya Tionghoa atau China.
Baca juga: HUT Jakarta: membangun citra kota global dengan kekuatan naratif
"Ini bisa kolaborasi sehingga bermanfaat, terutama untuk menonjolkan seni tradisi Betawi. Tadi juga ada penampilan yang menggabungkan unsur kontemporer dengan tradisi," kata dia.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.