Jakarta (ANTARA) - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) memperkuat pembiayaan proyek infrastruktur yang berkelanjutan untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi rendah karbon dan inklusif.
"IIF tidak hanya menilai potensi ekonomi suatu proyek, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan sosial agar selaras dengan komitmen global menuju pembangunan rendah karbon dan inklusif," kata Chief Investment Officer IIF M. Ramadhan Harahap dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
IIF, yang didirikan atas prakarsa Kementerian Keuangan dan beberapa lembaga keuangan multilateral, bergerak dengan menyediakan berbagai skema pembiayaan dan layanan konsultatif untuk mendukung kelayakan serta keberlanjutan proyek infrastruktur berkelanjutan
Ramadhan menjelaskan bahwa IIF menyediakan pembiayaan fund-based dan non-fund-based untuk proyek infrastruktur publik maupun swasta. Selain itu, kata dia, IIF juga memiliki jasa konsultasi.
“Jasa konsultasi ini untuk memastikan proyek infrastruktur berjalan sesuai prinsip environmental, social, and governance (ESG),” kata Ramadhan.
Fokus utama pembiayaan IIF saat ini meliputi sektor-sektor krusial seperti ketenagalistrikan, telekomunikasi, jalan tol, air dan limbah, infrastruktur gas, bandara, pelabuhan, infrastruktur sosial, infrastruktur pariwisata, kereta api dan transportasi publik.
"Kebutuhan akan dukungan finansial yang kuat dan berkelanjutan menjadi sangat krusial, IIF menjadi pilar penting dalam menjembatani kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia," ujarnya.
IIF, kata Ramadhan, terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam pembiayaan dan pengembangan proyek-proyek yang berdampak nyata bagi masyarakat.
"Melalui kolaborasi lintas sektor dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, IIF optimistis dapat turut mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, merata, dan berdaya saing," kata dia.
Menurut data di laman media sosial Kementerian Keuangan @kemenkeuri, sejak 2012, lebih dari 150 proyek infrastruktur telah didanai oleh IIF dengan nilai Rp42,5 triliun. Pada 2024, menurut data Kemenkeu, terdapat 11 pembiayaan baru yang bernilai Rp3,9 triliun atau tumbuh 12,5 persen dibandingkan 2023, meliputi proyek air bersih, kawasan ekonomi khusus, jalan tol, telekomunikasi, hingga infrastruktur sosial.
Baca juga: IIF salurkan pembiayaan Rp3,1 triliun sektor IT dukung ekonomi digital
Baca juga: IIF dorong ketersediaan akses air bersih di Indonesia
Baca juga: IIF gandeng lembaga keuangan Kanada dukung infrastruktur berkelanjutan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025